Senin, 23 Mei 2011

Ayah, Ibu, Sediakan Waktu 20 Menit untuk Anak

BANDAR LAMPUNG - Penggiat Komunitas Dongeng Dakocan, Ivan Sumantri Bonang, menyarankan agar orang tua menyediakan waktu minimal 20 menit yang berkualitas untuk berkomunikasi dengan anak.


"Dalam konteks pendidikan di dalam keluarga, orang tua harus memiliki keterampilan untuk menerjemahkan prinsip pendidikan anak terutama usia dini," kata Ivan, salah seorang pendongeng di komunitas tersebut, di Bandarlampung, Selasa (24/5).

Penyediaan waktu yang berkualitas, lanjut dia, merupakan syarat dasar orang tua untuk menerjemahkan prinsip pendidikan anak usia dini di dalam keluarganya. "Sedianya orang tua harus menyediakan waktu berkualitas yang sebanyak-banyaknya untuk anak-anaknya. Namun karena keterbatasan waktu, maka minimal orang tua harus menyediakan waktu minimal 20 menit yang dapat memukau anak-anaknya agar prinsip-prinsip pengasuhan dapat dilaksanakan," ujar dia.

Ivan menjelaskan, waktu berkualitas bersama antara orang tua dan anak-anak tidak hanya ditentukan oleh banyak atau sedikitnya waktu pengasuhan yang disediakan oleh orang tua untuk anak-anaknya. Waktu berkualitas tersebut sangat ditentukan oleh tingginya intensitas komunikasi antara orang tua dan anak.

"Semakin banyak waktu yang berkualitas untuk anak-anak, maka kedekatan emosi antara orang tua dengan anak akan terjaga. Kedekatan tersebut akan memudahkan orang tua untuk mentransfer nilai-nilai kepada anak-anaknya. Dan ini memberi peluang yang besar untuk membetuk karakter yang baik dan mengasah banyak jenis kecerdasan," katanya.

Pada saat ini, ujar dia, tidak menutup kemungkinan bahwa pengasuhan seorang anak tidak sepenuhnya dilakukan oleh kedua orang tuanya dengan berbagai alasan, seperti terhalang olah pekerjaan mencari nafkah untuk keluarga.

Sehingga pengasuhan terhadap seorang anak harus diserahkan kepada orang dewasa selain kedua orangtuanya, misalnya nenek, kakak, atau bahkan pengasuh anak.

"Namun, hambatan di atas bukanlah merupakan alasan bagi orang tua untuk tidak melakukan pengasuhan berkualitas bagi anak-anaknya. Dalam rentang waktu yang hanya tersisa sedikit, orang tua harus tetap mengkreasi waktu yang berkualitas bagi anaknya," sarannya.

Dia pun menjelaskan, untuk para orang tua yang mempunyai kesempatan melakukan pengasuhan secara langsung terhadap anak-anaknya, juga tidak dapat dikatakan secara otomatis telah melakukan pengasuhan yang juga berkualitas.

Hal itu bisa terjadi karena ketidakmampuan orang tua untuk berkomunikasi juga kurangnya pemahaman orang tua terhadap kebutuhan anak sesuai dengan usia tumbuh kembangnya.

Di sisi lain kebutuhan anak atas perhatian dan pengasuhan yang sangat intensif dari orang tuanya tidak dapat ditunda.

"Lingkungan awal seorang anak terutama terbatas pada rumah. Itu berarti mereka sangat tergantung pada orang dewasa di dekatnya yakni orang tuanya, maka hubungan antara anak dan orangtua mempunyai peran yang penting dalam menentukan pola perkembangan psikis, sosal, dan emosionalnya di masa depan," kata dia.

Pendongeng itu pun menjelaskan, ada banyak metode yang digunakan untuk mengkreasi waktu pertemuan dalam pengasuhan yang berkualitas antara orangtua dan anak.

Metode yang dapat digunakan adalah permainan sederhana, bercerita, pujian, penghargaan, hafalan nilai-nilai, permainan sebab akibat, permainan kata-kata yang memerlukan pikiran lebih panjang, dan dialog atau diskusi serta dapat diterapkan kepada anak-anak dengan melihat jenjang usia perkembangan.

"Namun untuk anak usia dini, dari kesemua metode diatas, metode bercerita atau mendongeng merupakan metode yang paling tepat. Mengapa demikian? Karena bayi atau anak-anak belum memiliki referensi tentang banyak hal dan belum bisa berfantasi karena keterbatasan kognitif dan bahasa mereka," katanya.

Orang tua harus memberikan rangsangan untuk meningkatkan kemampuan anak tersebut, untuk itu orang tua perlu menggambarkan secara rinci tentang segala sesuatu yang diceritakannya.

Perangi Bau Mulut dengan Makanan Ini


Merry Wahyuningsih - detikHealth


img 
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Bau napas yang tidak sedap bisa dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya dari makanan. Makanan tak hanya bisa menyebabkan bau mulut, tetapi juga bisa membantu menghilangkan bau tersebut. Makanan apa saja yang bisa memerangi bau mulut?

Bau mulut atau halitosis, disebabkan oleh berbagai alasan antara lain makan makanan tertentu, merokok, penyakitgusi, mulut kering dan bakteri mulut. Selain menyikat gigi dan mengunjungi dokter gigi secara teratur, ada makanan yang dapat Anda makan untuk memerangi bau mulut.

Berikut beberapa makanan penghilang bau mulut, seperti dilansirLivestrong, Selasa (24/5/2011):

1. Apel
Apel adalah salah satu makanan terbaik yang dapat memerangi bau mulut. Tekstur apel yang keras membantu menghilangkan kehilangan plak di gigi. Karena mulut kering menyebabkan bau mulut, air dari buah apel juga membantu memerangi masalah ini. Apel dapat memberikan kebutuhan kelembaban mulut untuk menghilangkan bakteri.

2. Peterseli
Bumbu dan rempah-rempah juga bisa menjadi alternatif untuk menghilangkan bau mulut. Peterseli adalah ramuan hebat yang tidak hanya menyingkirkan bau mulut, tetapi juga membuatnya aromanya menjadi lebih baik. Pererseli telah digunakan selama berabad-abad terutama karena mengandung klorofil, yaitu yang berperan sebagai penyegar napas.

3. Yogurt
Produk susu tertentu dapat memberikan bantuan untuk menghilangkan bau mulut. Konsumsi harian yoghurt secara drastis dapat mencegah dan mengurangi halitosis.

Dalam studi yang disampaikan kepada International Association for Dental Research, Dr Kenichi Hojo dan tim peneliti Jepang menemukan bahwa yoghurt tanpa gula dapat mengurangi senyawa berbau busuk yang menyebabkan bau mulut.

4. Stroberi
Stroberi adalah buah lain yang dapat menjadi solusi untuk bau mulut. Stroberi tidak hanya mencegah mulut kering, tetapi juga mengandung sejumlah besar vitamin C. Lingkungan tinggi vitamin C membuat sangat sulit bagi bakteri dan kuman untuk berkembang biak.

Makan stroberi dan makanan lain yang kaya vitamin C sangat mengurangi bau mulut. Selain itu, 2.000 sampai 6.000 mg vitamin C diminum setiap hari, membantu menyembuhkan penyakit mulut dan gusi.

Kamis, 19 Mei 2011

AYO BELAJAR KELOMPOK

Ide belajar kelompok dengan beberapa teman sekelas adalah ide yang sangat bagus. Belajar kelompok jangan disepelekan, karena akan sangat membantu sebagai ajang berlatih mempersiapkan diri, terutama untuk menghadapi tes.
Satu aktivitas yang terbukti sangat membantu adalah memberikan pertanyaan secara acak. Untuk melakukan aktivitas ini, cukup dengan bertanya kepada setiap anggota kelompok agar memberikan lima pertanyaan.
Caranya?
Minta kepada masing-masing teman belajar kelompok untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaannya pada kartu catatan. Satu pertanyaan pada setiap kartu.
Selanjutnya, saat waktu belajar bersama itu dimulai, tumpuklah kartu-kartu tersebut seperti setumpuk kartu remi. Berikan kartu-kartu tersebut kepada setiap anggota kelompok, lalu buatlah mereka untuk menjawab setiap pertanyaan di kartu-kartu tersebut. Selain sangat menyenangkan dan sangat efektif, aktivitas ini akan menantang setiap anggota belajar lebih bersemangat menjawab dan mencari jawaban yang benar.
(Sumber: www.educationworld.com)

Fatwa Qardhawi: Apakah Cadar Itu Bid'ah?


Fatwa Qardhawi: Apakah Cadar Itu Bid'ah?  

Polemik tentang hukum pemakaian cadar telah lama mengemuka. Bermula dari Kairo, ketika Pengadilan Mesir memutuskan mengukuhkan larangan universitas dan kampus-kampus yang melarang para mahasiswi mengenakan cadar ketika mengikuti pelajaran maupun ujian.
Dan yang paling hangat baru-baru ini adalah keputusan pemerintah Prancis yang melarang pemakaian cadar di depan publik. Tak ayal, aturan baru ini menuai protes dan menimbulkan kontroversi hingga kini.

Lalu bagaimanakah sebenarnya hukum cadar dalam Islam? Apakah bid'ah ataukah wajib? Berikut penjelasan dan fatwa Syekh Yusuf Qardhawi, Ketua Persatuan Ulama Islam Internasional, yang kini bermukim di Qatar.

Menurut Qardhawi, mengidentifikasi cadar sebagai bid'ah yang datang dari luar serta sama sekali bukan berasal dari agama  dan  bukan  dari  Islam,  bahkan menyimpulkan  bahwa  cadar masuk ke kalangan umat Islam pada zaman kemunduran yang parah, tidaklah  ilmiah  dan tidak  tepat sasaran. "Identifikasi seperti ini hanyalah bentuk perluasan yang merusak inti persoalan dan  hanya menyesatkan usaha untuk mencari kejelasan masalah yang sebenarnya," katanya.

Qardhawi mengatakan, satu hal yang tidak akan disangkal oleh siapa pun  yang mengetahui sumber-sumber ilmu dan pendapat ulama, bahwa masalah tersebut merupakan masalah khilafiyah. Artinya, persoalan apakah boleh membuka wajah  atau  wajib menutupnya—demikian pula dengan hukum kedua telapak tangan—adalah masalah yang masih diperselisihkan.

"Masalah ini masih diperselisihkan oleh para ulama, baik dari kalangan ahli fikih,  ahli tafsir, maupun ahli hadits, sejak zaman dahulu hingga sekarang," ujarnya.

Sebab, lanjut Qardhawi, perbedaan pendapat itu kembali kepada pandangan mereka terhadap nash-nash yang berkenaan dengan masalah ini dan sejauh mana pemahaman  mereka  terhadapnya, karena tidak didapatinya nash yang qath'i tsubut(jalan  periwayatannya) dan dalalah (petunjuknya) mengenai masalah ini. "Seandainya ada  nash yang tegas (tidak samar), sudah tentu masalah ini sudah terselesaikan."

Mereka berbeda pendapat dalam menafsirkan firman Allah: "...Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa tampak daripadanya..." (QS An-Nur: 31).

Menurut Qardhawi, mereka meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan "kecuali apa yang biasa tampak daripadanya" ialah pakaian dan jilbab,  yakni  pakaian luar yang tidak mungkin disembunyikan.

Mereka juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang menafsirkan "apa yang biasa tampak"  itu dengan celak dan cincin. Penafsiran yang sama juga diriwayatkan dari Anas bin Malik. Dan penafsiran yang  hampir sama lagi diriwayatkan dari Aisyah.  Selain  itu, kadang-kadang lbnu Abbas menyamakan dengan celak dan cincin terhadap pemerah kuku, gelang, anting-anting, atau kalung.

Ada  pula  yang  menganggap  bahwa yang dimaksud dengan "perhiasan" di sini ialah tempatnya. Ibnu Abbas berkata, "(Yang   dimaksud   ialah)  bagian  wajah  dan telapak tangan." Dan penafsiran serupa juga  diriwayatkan  dari Sa'id bin Jubair, Atha', dan lain-lain.

"Sebagian  ulama  lagi  menganggap  bahwa  sebagian dari lengan termasuk "apa yang biasa tampak" itu. Ibnu Athiyah  menafsirkannya dengan apa yang tampak secara darurat, misalnya karena dihembus angin atau lainnya," jelas Qardhawi.

Syekh Qardhawi mengatakan, para ulama juga berbeda pendapat dalam  menafsirkan  firman Allah: "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan  istri-isti  orang  mukmin,  'Hendaklah mereka, mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian  itu  supaya  mereka  lebih  mudah  untuk dikenal, karena  itu  mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."  (QS Al-Ahzab: 59).

Maka apakah  yang dimaksud dengan "mengulurkan jilbab" dalam ayat tersebut?

Mereka meriwayatkan  dari  Ibnu  Abbas  yang  merupakan kebalikan  dari  penafsirannya  terhadap  ayat pertama. Mereka meriwayatkan dari sebagian tabi'in—Ubaidah As-Salmani—bahwa ia menafsirkan "mengulurkan jilbab" itu dengan penafsiran  praktis  (dalam  bentuk peragaan), yaitu menutup muka dan kepala, dan membuka mata yang sebelah kiri. Demikian pula yang diriwayatkan dari Muhammad Ka'ab al-Qurazhi.

Namun, kata Qardhawi, penafsiran kedua tokoh ini ditentang oleh Ikrimah, mantan budak Ibnu Abbas. Dia  berkata, "Hendaklah ia (wanita) menutup lubang (pangkal) tenggorokannya  dengan  jilbabnya,  dengan  mengulurkan jilbab tersebut atasnya."

Sa'id bin Jubair  berkata,  "Tidak  halal bagi wanita muslimah dilihat oleh lelaki asing kecuali ia mengenakan kain di atas kerudungnya,  dan ia  mengikatkannya pada kepalanya dan lehernya."

"Dalam hal  ini  saya  termasuk  orang  yang  menguatkan pendapat  yang mengatakan bahwa wajah dan kedua telapak tangan bukan aurat dan tidak wajib bagi wanita Muslimah menutupnya.  Karena  menurut saya, dalil-dalil pendapat ini lebih kuat daripada pendapat yang lain," jelas Qardhawi.

Disamping itu, lanjut Qardhawi, banyak sekali ulama zaman sekarang yang sependapat dengan dirinya, misalnya Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam kitabnya Hijabul Mar'atil Muslimah fil-Kitab was-Sunnah dan mayoritas ulama Al-Azhar di  Mesir, ulama Zaituna di Tunisia, Qarawiyyin di Maghrib (Maroko), dan tidak sedikit dari ulama Pakistan, India, Turki, dan lain-lain.

Meskipun demikian, kata Qardhawi, dakwaan (klaim) adanya ijma'  ulama sekarang  terhadap pendapat  ini  juga tidaklah benar, karena  di  kalangan  ulama  Mesir  sendiri ada yang menentangnya. "Ulama-ulama  Saudi  dan  sejumlah  ulama  negara-negara Teluk menentang  pendapat  ini,  dan  sebagai  tokohnya adalah ulama besar Syekh Abdul Aziz bin Baz."

Banyak  pula  ulama  Pakistan  dan India yang menentang pendapat ini,  mereka  berpendapat kaum wanita wajib menutup mukanya. Dan diantara ulama terkenal  yang berpendapat demikian ialah  ulama  besar dan dai terkenal, mujaddid Islam yang masyhur, yaitu al-Ustadz Abul A'la Al-Maududi dalam kitabnya Al-Hijab.

Adapun diantara ulama masa kini yang masih  hidup  yang mengumandangkan wajibnya menutup muka bagi wanita ialah penulis kenamaan dari Suriah, DR Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthi, yang mengemukakan pendapat ini dalam risalahnya Ilaa Kulli Fataatin Tu'minu Billaahi (Kepada setiap Remaja Putri yang Beriman kepada Allah) .

Disamping itu, kata Qardhawi, masih terus saja bermunculan risalah-risalah dan fatwa-fatwa dari  waktu ke waktu yang menganggap aib jika wanita membuka wajah. Mereka menyeru kaum wanita dengan  mengatasnamakan  agama  dan iman agar mereka  mengenakan  cadar, dan menganjurkan agar jangan  patuh  kepada  ulama-ulama  "modern"  yang ingin menyesuaikan  agama  dengan  peradaban  modern.

"Barangkali  mereka  memasukkan  saya  ke dalam  kelompok ulama seperti ini," ujarnya. "Jika  dijumpai  diantara  wanita-wanita  Muslimah yang merasa mantap dengan  pendapat  ini,  dan  menganggap membuka wajah itu haram, dan menutupnya itu wajib, maka bagaimana  kita  akan  mewajibkan  kepadanya  mengikuti pendapat  lain, yang dia anggap keliru dan bertentangan dengan nash?"

Qardhawi menegaskan, "Kami hanya mengingkari mereka jika  mereka memasukkan pendapatnya kepada orang lain, dan menganggap dosa dan fasik terhadap orang yang menerapkan pendapat lain itu, serta menganggapnya sebagai kemunkaran yang wajib diperangi, padahal para  ulama muhaqiq telah  sepakat mengenai  tidak  bolehnya  menganggap munkar terhadap masalah-masalah ijtihadiyah khilafiyah."

Bahkan, kata Qardhawi, seandainya wanita  muslimah tersebut tidak menganggap wajib menutup muka, tetapi ia hanya menganggapnya lebih wara' dan lebih takwa demi membebaskan  diri  dari  perselisihan pendapat, dan dia mengamalkan yang lebih hati-hati,  maka  siapakah  yang akan  melarang  dia  mengamalkan  pendapat  yang  lebih hati-hati untuk dirinya dan agamanya? Dan apakah pantas dia dicela  selama  tidak  mengganggu  orang lain, dan tidak membahayakan kemaslahatan (kepentingan) umum  dan khusus?

Syekh Qardhawi mencela penulis terkenal Ustadz Ahmad Bahauddin yang menulis masalah ini dengan  tidak  merujuk  kepada sumber-sumber  terpercaya, lebih-lebih  tulisannya  ini dimaksudkan sebagai sanggahan terhadap putusan pengadilan khusus  yang bergengsi. Sementara kalau dia menulis masalah politik, dia menulisnya dengan  cermat, penuh pertimbangan, dan dengan pandangan yang menyeluruh.

Boleh jadi, kata Qardhawi, karena dia bersandar pada sebagian tulisan-tulisan ringan yang tergesa-gesa dan sembarang yang membuatnya terjatuh ke  dalam  kesalahan  sehingga dia menganggap "cadar" sebagai sesuatu yang munkar, dan dikiaskannya dengan  "pakaian  renang"  yang  sama-sama tidak memberi kebebasan pribadi.

”Tidak seorang pun ulama dahulu dan sekarang yang mengharamkan memakai cadar  bagi  wanita  secara  umum, kecuali  hanya  pada  waktu ihram. Dalam hal ini mereka hanya berbeda pendapat antara yang mengatakannya wajib, mustahab, dan jaiz," jelas Syekh Qardhawi.

Sedangkan tentang keharamannya, tidak seorang pun ahli fiqih yang berpendapat   demikian, bahkan yang memakruhkannya pun tidak ada. Maka Qardhawi mengaku sangat heran kepada Ustadz Bahauddin yang  mengecam  sebagian  ulama Al-Azhar  yang  mewajibkan menutup muka (cadar) sebagai telah mengharamkan apa yang  dihalalkan  Allah,  atau sebagai pendapat orang yang tidak memiliki kemajuan dan pengetahuan yang  mendalam  mengenai Al-Qur'an, As-Sunnah, fiqih, dan ushul Fiqih.

"Kalau hal itu hanya sekadar mubah, sebagaimana pendapat yang saya pilih, bukan wajib dan bukan pula mustahab, maka  merupakan hak bagi muslimah untuk membiasakannya, dan tidak boleh  bagi  seseorang  untuk melarangnya, karena ia   cuma melaksanakan hak pribadinya. Apalagi, dalam membiasakan atau mengenakannya  itu tidak merusak sesuatu yang wajib dan tidak membahayakan seseorang," terang ulama lulusan Universitas Al-Azhar Mesir ini.

Qardhawi menyitir sebuah pepatah Mesir yang menyindir orang yang bersikap demikian, "Seseorang bertopang dagu, mengapa anda kesal terhadapnya?"

Hukum buatan manusia sendiri, lanjut dia, mengakui hak-hak perseorangan ini dan melindunginya. Bagaimana mungkin kita akan mengingkari wanita muslimah yang komitmen pada agamanya dan hendak  memakai  cadar, sementara  diantara  mahasiswi-mahasiswi di perguruan tinggi itu ada yang  mengenakan  pakaian  mini,  tipis, membentuk  potongan  tubuhnya  yang  dapat  menimbulkan fitnah   (rangsangan), dan memakai bermacam-macam make-up,  tanpa seorang pun yang mengingkarinya, karena dianggapnya sebagai kebebasan pribadi.

"Padahal pakaian tipis, yang menampakkan kulit, atau tidak menutup bagian tubuh selain wajah dan kedua tangan itu diharamkan oleh syara'  demikian  menurut kesepakatan kaum Muslim," ujarnya.

Syekh Qardhawi mengaku heran, mengapa wanita-wanita yang berpakaian tetapi  telanjang, yang berlenggak-lenggok dan bergaya untuk memikat orang lain kepada kemaksiatan dibebaskan saja tanpa ada seorang pun yang  menegurnya? Kemudian  mereka tumpahkan seluruh kebencian dan celaan serta caci maki terhadap wanita-wanita bercadar, yang berkeyakinan bahwa hal itu termasuk ajaran agama yang
tidak boleh disia-siakan atau dibuat sembarang?

"Kepada Allah-lah kembalinya segala urusan sebelum dan sesudahnya. Tidak ada daya untuk menjauhi kemaksiatan dan tidak ada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan," tandasnya.

Jumat, 13 Mei 2011

Kisah Bijak Para Sufi: Tiga Ekor Ikan


Suatu kali di sebuah kolam hiduplah tiga ekor ikan. Si Pandai, Si Agak Pandai, dan Si Bodoh. Mereka hidup biasa-biasa saja sebagaimana ikan-ikan yang hidup di tempat lain, sampai suatu hari datanglah seorang manusia.

Manusia itu membawa jala, dan Si Pandai melihatnya dari dalam air. Mengingat kembali pengalamannya, cerita-cerita yang pernah didengarnya, dan kecerdikannya, Si Pandai memutuskan untuk bertindak. "Hampir tak ada tempat untuk bersembunyi di kolam ini," pikirnya. "Aku sebaiknya pura-pura mati."

Si Pandai rnengerahkan seluruh tenaganya dan melompat keluar kolam, Ia jatuh persis di kaki penjala ikan, yang tentu saja terkejut. Namun karena Si Pandai menahan nafas, si penjala ikan mengira bahwa ikan itu sudah mati, lalu melemparnya kembali ke kolam. Si Pandai pelan-pelan meluncur ke lubang kecil di dasar tepi kolam.

Ikan kedua, Si Agak Pandai, tidak begitu paham tentang apa yang sedang terjadi. Ia lantas berenang mendekati Si Pandai dan bertanya tentang segala sesuatunya.

"Sederhana saja," kata Si Pandai, "Aku pura-pura mati, dan ia melemparku kembali."

Si Agak Pandai pun segera melompat keluar air, jatuh dekat kaki penjala ikan itu. "Aneh," pikir penjala itu, "Ikan-ikan ini berloncatan keluar dari kolam."

Karena Si Agak Pandai lupa menahan napas, tahulah penjala ikan itu bahwa ikan itu masih hidup dan menaruhnya dalam keranjang.

Ia kembali mengamati kolam, dan karena masih bingung akan perilaku ikan-ikan yang berloncatan ke tanah kering di dekatnya, ia pun lupa menutup keranjangnya.

Si Agak Pandai, begitu menyadarinya, berjumpalitan berulang kali, lagi dan lagi, hingga berhasil masuk kembali ke kolam. Ia mencari ikan pertama dan dengan terengah-engah bersembunyi di sampingnya.

Ikan ketiga, Si Bodoh, tak mampu memetik pelajaran dari semuanya, bahkan setelah ia mendengarkan cerita ikan pertama dan kedua. Mereka terpaksa kembali bercerita, menegaskan pentingnya menahan napas, untuk berpura-pura mati.

"Terima kasih banyak, saya sudah mengerti," ujar Si Bodoh. Selesai berkata, ia melentingkan tubuhnya keluar air, mendarat tepat di sebelah kaki penjala ikan itu.

Penjala ikan itu, yang telah kehilangan dua ekor ikan sebelumnya, menaruh ikan yang satu itu ke dalam keranjang tanpa mau repot rnemastikan apakah ikan itu hidup atau mati. Ia menebar jalanya lagi ke kolam, namun kedua ikan yang pertama telah aman bersembunyi di dasar kolam. Kali ini keranjang itu benar-benar tertutup rapat.

Akhirnya, penjala ikan itu berhenti. Ia membuka keranjang, dilihatnya ikan bodoh itu tidak bernapas, dan membawanya pulang untuk santapan kucing.

Sabtu, 07 Mei 2011

Ayat-Ayat (Sesat) NII

SURABAYA--MICOM: "NII (Negara Islam Indonesia) itu hanya salah dalam cara, tapi NII itu benar dalam konsep, karena konsep NII ada dalam Surat Al Maaidah ayat 44, 45, dan 47". 

Itulah ucapan yang terlontar dari mulut seorang mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dalam dialog pada tayang-bincang (talkshow) bertema Waspada NII di kampus setempat, Rabu (4/5). 

Agaknya, mahasiswi itu menolak cara NII yang dianggapnya salah, karena melanggar hukum, namun ia melihat kebenaran NII yang merujuk kepada ayat-ayat Alquran. 

Dalam acara yang digagas Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian (UKMK) Masjid Nuruzzaman, Unair, Surabaya dengan menampilkan Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori, Kapolda Jatim Irjen Untung S Rajab, dan pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan itu, sang mahasiswi itu pun merinci. 

Al Maaidah ayat 44 menyebut "... dan barangsiapa yang tidak menghukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir." 

Al Maaidah ayat 45 menyebut "... dan barangsiapa yang tidak menghukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." 

Al Maaidah ayat 47 menyebut "... dan barangsiapa yang tidak menghukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." 

Pandangan mahasiswi yang terkesan membela NII itu pun diluruskan Ketua MUI Jatim, KH Abdusshomad Bukhori. 

"Memahami Al Quran itu harus menggunakan manhaj (metodologi) seperti ada dalam Ilmu Tafsir Al Quran, jangan sepotong-sepotong, jangan mengabaikan Asbabun Nuzul, apakah Surat Makkiyah atau Surat Madaniyah, dan lihatlah kaitannya dengan ayat-ayat lain," tandasnya. 

Dalam Tafsir Al Quran, ayat 44 Surat Al Maaidah itu membahas tentang pemeluk agama Yahudi yang diberi petunjuk dengan Kitab Taurat dan bila kitab suci itu tidak digunakan akan tergolong kafir. 

Ayat selanjutnya atau ayat 45 juga masih berkaitan dengan pemeluk agama Yahudi yakni pelaksanaan hukum qisas (hukuman bunuh bagi pembunuh) dan bila hukum itu tidak digunakan akan tergolong zalim. 

Setelah itu, ada ayat 46 yang menyatakan nabi-nabi yang diturunkan pada zaman Yahudi itu dilanjutkan dengan nabi-nabi berikutnya yakni Nabi Isa yang diberi wahyu berupa Kitab Injil. 

Ayat 47 juga sama yakni Nabi Isa menerapkan hukum sebagaimana ada dalam Injil dan bila kitab suci itu tidak digunakan akan tergolong fasik. 

Dalam acara yang dihadiri ratusan mahasiswa Unair dan aktivis Masjid Nuruzzaman Unair itu, Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori menilai NII itu justru sesat. 

"Ayat-ayat yang digunakan mendukung NII itu juga tidak dipahami dengan 'manhaj' yang benar. Kalau saya jelaskan semuanya, saya kira tidak cukup dengan diskusi sebentar, tapi ibarat orang kuliah itu mungkin perlu dua SKS (satuan kredit semester)," ucapnya, tersenyum. 

Sepotong-potong 

Dalam kuliah itu, Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori pun meluruskan ayat-ayat NII dengan merujuk sejumlah Tafsir Al Quran bahwa ayat-ayat dalam Surat Al Maaidah itu bila dilanjutkan akan sampai pada tahapan akhir yakni Nabi Muhammad SAW dengan wahyu Al Quran. 

"Jadi, hukum Allah itu ada pada Taurat, Injil, dan Quran sesuai zamannya dan hukum Allah itu ada tahapannya. Artinya, berhukum dengan hukum Allah itu tidak ditafsirkan secara kaku, karena penerapan hukum Allah itu melintasi ruang, waktu, dan situasi," tuturnya. 

Oleh karena itu, berhukum dengan hukum Allah itu bisa juga cukup dengan keyakinan akan kebenarannya, sedangkan pemberlakuannya menyesuaikan dengan keadaan. 

"Artinya, kalau kita yakin bahwa hukum Allah itu benar, tapi kita belum bisa melaksanakan karena situasi, maka hal itu sudah cukup, apalagi di Indonesia tidak ada larangan beribadah," tukasnya. 

Ia mencontohkan kasus budak bernama Yasir yang disiksa kaum Quraisy, karena masuk Islam, bahkan keluarga Yasir pun disiksa, sehingga Yasir akhirnya "menyerah" dengan kembali pada pengakuan terhadap berhala yang disembah kaum Quraisy. 

"Nabi Muhammad SAW tidak menyalahkan sikap Yasir itu, karena pengakuan kepada berhala itu hanya untuk menghentikan penyiksaan yang berlarut-larut, tapi Yasir sendiri di dalam hatinya masih tetap meyakini kebenaran Islam. Jadi, situasi sangat menentukan," kilahnya. 

Menurut KH Abdusshomad Bukhori, cara pemahaman Al Quran yang sepotong-potong oleh kelompok radikal itu juga dilakukan oleh kelompok liberalis dengan memilih ayat-ayat yang menguntungkan mereka sendiri. 

"Kaum liberalis juga merujuk pada ayat-ayat Al Quran tanpa manhaj, seperti Surat Al Baqoroh ayat 62 bahwa orang beriman itu adalah Yahudi, Nasrani, dan Shobiin, lalu siapa saja yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir serta melakukan kebaikan akan mendapat pahala," ujarnya. 

Hal itu bukan berarti semua agama itu benar, namun tafsir Al Quran yang benar adalah pemeluk Yahudi, Nasrani, dan Shabiin yang benar itu akan sampai juga kepada Islam, karena Taurat, Injil, dan kitab suci lainnya juga mencantumkan pengakuan akan datangnya Nabi Muhammad SAW. 

Pandangan MUI itu dibenarkan Pembina UKMK Masjid Nuruzzaman Unair Surabaya, Dr Mustofa Helmy Effendy. 

Ia menjelaskan Islam tidak mengenal konsep negara Islam, kecuali konsep Rahmatan lil Alamin yang berarti masyarakat yang Islami atau masyarakat dengan nilai-nilai Islam, bukan dengan negara Islam. 

"Faktanya, baik-tidaknya suatu negara juga tidak ditentukan oleh sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), karena negara-negara maju juga banyak yang kekurangan SDA atau SDM," tukasnya. 

Namun, negara-negara maju itu memiliki etika atau akhlak dalam kehidupannya. "Nah, nilai-nilai Akhlakul Karimah itulah ajaran Nabi Muhammad SAW, bukan konsep negara," urainya. 

Agaknya, penggunaan ayat-ayat Al Quran yang bersifat sepotong-potong dan tanpa "manhaj" (metodologi) Tafsir Al Quran oleh NII itu diakui mantan pengikut NII yang kini menjadi pendiri "NII Crisis Center" (NCC), Ken Setiawan. 

"Mereka (NII) bilang, sekarang adalah zaman Jahiliyah. Zaman jahiliah adalah zaman kebodohan, karena itu pemimpinnya adalah Abu Jahal yang artinya pemimpin yang bodoh, sehingga kita perlu meniru nabi melakukan hijrah dengan meninggalkan NKRI dan mendirikan NII. Jadi, pemahaman Al Quran yang sepotong-potong itulah masalahnya," timpalnya.

Menjebol Akun FaceBook



Masuk pada akun orang lain di facebook tanpa sepengetahuan pemiliknya bagi yang seneng melakukan permainan berbahaya dan menjengkelkan semacam itu mungkin sangat menyenangkan karena memang sudah hobinya, terus bagi sipemilik akun akan merasa tersakiti karena akun FaceBooknya telah diobrak abrik oleh pihak yang sengaja mengganggu prifasinya, kadang juga dengan alasan tertentu seseorang ingin masuk ke akun FaceBook orang lain karena dirinya merasa orang tersebut telah mengganggu dia.

Apapun alasannya sebenarnya masuk ke akun orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya itu sudah melanggar hukum, dan biasa dianggap suatu perbuatan kriminalitas dan juga telah menggar HAM, meskipun demikian disini ada trik untuk bisa masuk ke akun FaceBook orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya, namun untuk keakuratan atau tidaknya dari trik ini saya tidak bertanggungjawab karena saya sendiri belum pernah mencoba hehehe, dan saya sendiri sangat tidak suka jika akun saya dimasukin tanpa seijin saya, maka saya juga berusaha untuk tidak melakukan hal tersebut.

Jika ingin masuk ke akun facebook orang lain harus menggunakan komputer dan tidak menggunakan HP atau PDA masalahnya harus menggunakan perangkat lunak atau applikasi yang diinstal ke dalam komputer dan hal ini beresiko komputernya terserang virus bisa bisa berakibat fatal, karena software yang dipakai merupakan software yg bisa merubah angka angka hexadesimal yang teletak pada system komputer, di sini saya mengutip dari teman blogger yng mungkin seorang hacker atau cracker.

"Namun diantara semua cara menjebol akun facebook yang paling sering dilakukan dengan menggunakan teknik BYPASS via Animal ifrance dimana keakuratan cracker password mencapat 80% berhasil.
Sebelum menjelaskan apa yang dimaksud Animal iFrance ada baiknya sebelum melakukan penjebolan password via BYPASS iFrance ada baiknya ada hal tertentu yang patut diperhatikan karena ketidak hati-hatian ini akan merusak diri sendiri terutama pada computer sendiri".


Lankah-langkah dalam pengoperasiannya

1. Jalankan ( run ) applikasinya lalu masukkan usernamae email facebook yang ingin dituju dan secara otomatis tombol bertuliskan CRACKER PASWOORD muncul.
2. Setelah tertulis username email tersebut klik tombol cracker.
3. Kemudian secara otomotis akan timbul download link dan jangan klik SAVE/simpan file tapi click RUN ini mengantisipasi agar virus yang masuk tidak terlalu lama tinggal di system computer.
5. Setelah terdownload secara otomatis akan timbul BYPASS dengan ciri kotak bertuliskan CRACKER dan langsung klik.
6. Dan selanjutnya kotak isian paling bawah akan muncul password akun Facebook yang diinginkan
7. Dan bila data password telah didapat sebainya scan full computer karena bagaimnapun virus sudah masuk. sumber: port9339


Untuk mencari applikasi tersebut silahkan menggunakan mesin pencari, dan ingat sangat beresiko dan semuanya pasti ada balsannya. Saya menyarankan untuk tidak melakukannya, beresiko tinggi....

Jumat, 06 Mei 2011

8 Kategori Kecerdasan Manusia


Kecerdasan Linguistik
http://www.dinkes-sumbar.org/images/upload/Image/Mendidik%20Anak.jpg
Kemampuan menggunakan kata secara efektif, lisan maupun tertulis. Meliputi juga kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur bahasa, bunyi bahasa makna sehingga pekaterhadap kata kalimat, susunan, huruf, dan mampu menyusunnya dengan baik dan indah.
Kecerdasan matematis-logis
http://www.ssffmp.or.id/images/news/2009/01/20090108134507.jpg
Kemampuan menggunakan angka dengan baik, melakukan penalaran dengan benar, kepekaan pada pola dan hubungan antar hal, fungsi logis dan abstraksi lain. Proses yang digunakan dalam kecerdasan ini antara lain kategorisasi (pengelompokan sesuatu), klasifikasi (pemisahan), pengambilan kesimpulan, generalisasi, penghitungan, dan pengujian hipotesisi. Cocok buat kamu yang sika hitung-menghitung agak rumit dan senang denagn permainan angka.

Kecerdasan spasial
http://ahmadhanafi.files.wordpress.com/2009/04/bad-leadership-causes-failed-it.jpg
Kemampuan mempresepsikan dunia spasial-visual secara akurat, mentranformasikannya. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar unsure itu, kemampuan membayangkan sesuatu, mempresentasi ken ide dengan cara visual, mengorientasikan diri secara tepat dalam matriks spasial. Kamu suka menyesatkan diri saat jalan-jalan, tapi kamu selalu menemukan jalan. Inilah kecerdasan kamu.

Kecerdasan kinestesis-jasmani
http://www.traceyfoster.com/gallery/Photos/Jogging.JPG
Kemampuan menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikahn ide atau perasaan, keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu, kelenturan kakuatan, akan berhubungkan hal yang berkaitan dengan sentuhan. Kalau kamu suka bikin pernak-penik, atau nsuka menghafalkan rumus fisika sambil senam, inilah kamu!

Kecerdasan musical
http://mercusuarku.files.wordpress.com/2008/07/girl_violin.jpg
Kemampuan menangani bentuk-bentuk musical denagn cara mempersikan, membedakan, mengubah, kepekaan pada nada, irama, melodi. Bisa dengan cepat menghafal lagu dan menggunakan musik untuk menghafal pelajaran, inilah anda!

Kecerdasan intrepersonal
http://akiragats.files.wordpress.com/2009/01/enhanc1.jpg
Kemampuan mempersepsikan dan membedakan suasana hati, maksud, motifasi, dan persaan orang lain. Kepekaan terhadap ekspresi wjah, reka, suara, kemampuan menanggapi secara efektif tanda-tanda tersebut dan mempengaruhi kelompok orag untuk melakukan tindakan tertaentu.nah, kalau ini bisa jadi tempat curhat yang baik.

Kecerdasan intrapersonal
http://z.about.com/d/homeworktips/1/5/F/4/-/-/thinking.jpg
Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak beradasarkan pemahaman tersebut. Kepekaan tarhadap mjemahami diri sendiri, kesadaran atas suasana hati, kainginan, kemampuan berdisiplin diri, memahami, menghargai diri. Seperti seniman gitu..

Kecerdasan naturalis
http://www.morinagaplatinum.com/media/122982/morfoto-kidb-turtle.jpg
Keahlian mengenali dan mengategorikan spesies di lingungan sekitar kepekaan pada fenomena alam, kemampuan membedakan benda tak hidup.

Kamis, 05 Mei 2011

Makkah di Mata Snouck Hurgronje

AMSTERDAM--Foto-foto dari Mekkah, yang belum pernah dipublikasi, kini dikumpulkan di buku Rijksmuseum Amsterdam. Foto dibuat di abad ke-19 oleh ilmuwan Belanda Christiaan Snouck Hurgronje.


Hurgronje salah satu orang Barat pertama masuk kota Mekkah. Di zaman itu orang Barat dilarang ke Mekkah. Ia satu-satunya orang Barat yang pernah mengunjungi kota suci dengan menyamar. Snouck Hurgronje diperbolehkan mengunjungi Mekkah, karena telah masuk Islam. Nama Islamnya Abdul Ghaffar.

Hingga sekarang tidak jelas apakah Snouck Hurgronje benar-benar seorang muslim saleh. Yang pasti, ia salah satu orang Belanda pertama yang menyadari betapa pentingnya mengerti lebih banyak tentang Islam, karena di zaman itu Hindia Belanda yang Islam - Indonesia sekarang - adalah jajahan penting Belanda.

Di antara foto-foto yang dikumpulkan dalam buku itu, ada enam foto yang menarik perhatian. Foto itu dibuat Snouck Hurgronje secara diam-diam dengan kamera kecil. Foto itu dipublikasikan dalam buku Durkje van der Wal, Christiaan Snouck Hurgronje, The First Western Photographer in Mecca, 1884-1885. Buku foto ini merupakan bagian dari serial 'Rijksmuseum Studies in Photography'.
Lihat fotonya, klik link ini :

Senin, 02 Mei 2011

Terungkap Rahasia Bunglon Berubah Warna



Headline

 Banyak orang meyakini bunglon berubah warna untuk menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Nyatanya, terdapat fungsi lain yang tak diketahui orang. Apa itu?
Kemampuan berubah warna atau kamuflase alami pada bunglon membuat hewan ini mampu menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap beberapa kondisi. Namun sebenarnya, fungsi utama dari perubahan warna ini adalah, untuk memperingatkan tetangga-tetangganya akan keberadaan bahaya yang mengintai.
Sebagian besar bunglon dan beberapa spesies anole dan kadal gecko mampu mengubah warna kulit mereka pada titik tertentu. Diperkirakan terdapat lebih dari 160 spesies bunglon di dunia.
Namun, tak semua bunglon tersebut mampu mengubah coraknya menjadi brilian. Banyak spesies bunglon, seperti Namaqua dan Brygoo hanya bisa berubah dari coklat atau abu-abu menjadi hijau dan kembali lagi.
Bunglon mengubah coraknya dalam jangkauan warna yang dimiliki pada spesiesnya yang telah berevolusi. Perubahan ini meliputi semua warna, mulai dari warna biru air laut hingga pink pucat.
Bahkan, terkadang terdapat beberapa bunglon yang bisa berubah warna menjadi berpola garis-garis dan titik-titik. Perubahan warna pada beberapa spesies bunglon lain terbatas hanya pada warna-warna tertentu, seperti merah, kuning dan hijau.
Kadal yang mampu berubah warna memiliki kulit terluar yang berwarna transparan dan beberapa lapis kulit di bawahnya. Lapisan-lapisan ini berisi sel yang terkait erat satu sama lain yang disebut chromatophores.
Lapisan ini memantulkan cahaya dan dipenuhi melamin pigmen alami. Ketika kadal mengalami perubahan pada suhu tubuh, suasana hati atau tingkat tekanan, sinyal neurotransmitter tertentu pada sel chromatophores berkontraksi dan meregang.
Kecepatan kadal mengubah warnanya juga beragam. Namun, perubahan warna ini berada “Di bawah kondisi yang tepat dan berlangsung selama beberapa detik,” ungkap kepala fakultas biologi University of Texas Jonathan A. Campbell dan peneliti herpetologi atau studi amfibi dan reptil.
“Terkadang, saat perubahan suhu di lingkungan terjadi dengan sangat lambat, perubahan warna pada bunglon juga akan makin lambat”. Misalnya, ketika matahari terbit setelah malam yang dingin, chromatophores normal bunglon yang berwarna coklat muda akan meregang.
Peregangan ini akan membuat kulit bunglon memiliki warna yang lebih coklat tua yang lebih padat yang mampu menyerap cahaya dan menghangatkan tubuh kadal tersebut. Jika kadal merasa kepanasan setelah ‘berjemur’ di matahari siang, chromatophores gelap hewan ini akan berkontraksi.
Alhasil, pigmen coklat kulit bunglon akan memudar dan membuat bunglon memiliki warna yang lebih cerah untuk memantulkan sinar matahari yang mengenai kulitnya. Perubahan warna ini juga tak semata untuk menyesuaikan pada lingkungan.
Perubahan warna ini juga memiliki fungsi untuk menjadi salah satu cara berkomunikasi hewan ini. Bunglon jantan di beberapa spesies akan mengubah warnanya ketika sedang bersiap-siap untuk berkelahi, ungkap Campbell .
Misalnya, ketika bunglon harimau kumbang yang biasanya memiliki warna biru atau hijau dengan garis horisontal berwarna putih menjadi marah atau merasa terancam, chromatophores merah hewan ini akan meregang sepenuhnya.
Hal ini akan menghalangi warna hijau dan biru pada lapisan kulit dibawahnya. Warna merah menyala pada bunglon berfungsi sebagai peringatan bagi bunglon lain agar menjauh darinya.
Bunglon juga menggunakan warna untuk menyiarkan ‘ketersediaan’ seksualnya. Bunglon harimau kumbang jantan akan mencari pasangannya dengan memamerkan warna-warni perpaduan biru, hijau, oranye, kuning, merah dan putih untuk memikat bunglon betina.
Bunglon harimau kumbang betina yang umumnya berwarna coklat muda dengan aksen pink atau koral berubah menjadi coklat gelap atau hitam bergaris oranye ketika sedang hamil. Perubahan warna ini guna mengirimkan sinyal pada pejantan bahwa betina ini sedang tak tertarik untuk kawin. [mdr]

SOAL PAT IPS KELAS 9

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 201 9 -20 20   Mata    Pelajaran                  : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Seme...