Minggu, 27 Februari 2011

Kurang Vitamin D, Anak Bisa Alergi

OBAT & VITAMIN - ARTIKEL

shutterstock

KOMPAS.com — Anak-anak yang kekurangan vitamin D cenderung akan mengalami alergi makanan dan juga alergi dari lingkungan (rintisan alergi) dibandingkan dengan anak yang cukup vitamin D. Beberapa studi sudah membuktikan hal tersebut.
Penelitian menunjukkan, anak yang mengalami defisiensi vitamin D 2,3 kali lebih tinggi risikonya menderita alergi dari kulit pohon oak dan 2,4 kali lebih tinggi menderita alergi kacang. Mereka juga lebih rentan pada beberapa jenis alergen, seperti ilalang, anjing, kecoa, udang, dan debu.
Penelitian dilakukan dengan mengukur kadar vitamin D dalam darah. Anak yang kadar vitamin D-nya 15 nanogram per mililiter darah diangggap mengalami defisiensi vitamin D.
Riset juga menemukan, di Amerika Serikat, jumlah orang yang kekurangan vitamin D dan penderita alergi naik. "Hasil studi ini menunjukkan dua fenomena itu mungkin saling berkaitan," kata peneliti.
Vitamin D dipercaya memiliki efek anti-inflamasi dalam tubuh. Studi sebelumnya menunjukkan, jumlah orang yang mengunjungi unit gawat darurat akibat alergi makanan cenderung meningkat pada musim dingin. Kadar vitamin D dalam tubuh juga diketahui berada pada level paling rendah di musim ini karena sel kulit membutuhkan sinar matahari untuk memproduksi vitamin D aktif dari komponen lain dalam tubuh.
Sumber : LiveScience

KB Menurut Islam

Senin, 10 Januari 2011, 19:37 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Yusuf Al-Qaradhawi melalui bukunya Halal dan Harammengungkapkan, tujuan perkawinan salah satunya adalah lahirnya keturunan. Dengan adanya keturunan, menopang kelangsung je nis manusia. Islam menyukai banyaknya keturunan di kalangan umatnya.

Namun, Islam pun mengizinkan kepada setiap Muslim untuk mengatur keturunan apabila didorong oleh alasan kuat. Hal yang masyhur digunakan pada zaman Rasulullah untuk mengatur kelahiran adalah dengan azl, yaitu mengeluarkan sperma di luar rahim ketika akan terasa keluar.

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dijelaskan, para sahabat menyatakan bahwa mereka biasa melakukan azl pada masa Nabi Muhammad SAW. Ketika informasi itu sampai kepada Rasulullah, beliau tidak melarangnya. Di sisi lain ada bantahan terhadap cerita-cerita tentang orang Yahudi bahwa azl merupakan pembunuhan kecil.

Rasulullah menegaskan dusta orang-orang Yahudi itu. Kalau Allah SWT berkehendak untuk menjadikannya hamil dari hubungan itu, maka tak akan ada yang dapat mengelaknya. Maksudnya, dalam hubungan intim dengan cara azl terkadang ada setetes sperma yang menyebabkan kehamilan.

Menurut Al-Qaradhawi, ada alasan-alasan yang menjadi pijakan untuk berkeluarga berencana. Di antaranya, adanya kekhawatiran kehidupan atau kesehatan ibu bila hamil atau melahirkan. Ini setelah penelitian dan pemeriksaan dokter yang dapat dipercaya. Ia mengutip AlBaqarah ayat 195, agar seseorang tak menjatuhkan diri dalam kebinasaan.

Alasan lainnya adalah kekhawatiran munculnya bahaya terhadap urusan dunia yang tak jarang mempersulit ibadah. Pada akhirnya, hal itu membuat seseorang mau saja menerima barang haram atau menjalankan pekerjaan terlarang demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

Persoalan kesehatan dan pendidikan juga menjadi faktor yang menjadi pertimbangan dalam memutuskan berkeluarga berencana. Keharusan melakukan azl karena khawatir terhadap keadaan perempuan yang sedang menyusui kalau hamil atau melahirkan anak lagi. Rasulullah, kata Al-Qaradhawi, selalu berusaha demi kesejahteraan umatnya.

Oleh karena itu, Rasulullah memerintahkan umatnya berbuat hal yang melahirkan maslahat dan tak mengizinkan sesuatu yang menimbulkan bahaya. Menurut Al-Qaradhawi, di masa kini sudah ada beragam alat kontrasepsi yang dapat dipastikan kebaikannya. Hal inilah yang diharapkan oleh Rasulullah.

Beliau, ujar Al-Qaradhawi, ingin melindungi anak yang masih menyusu dari bahaya. Dengan dasar inilah ia mengatakan, jarak yang pantas antara dua anak adalah sekitar 30 atau 33 bulan bagi mereka yang berkeinginan menyempurnakan susuannya.
Imam Ahmad menuturkan, se muanya tentu jika ada perkenan sang istri.

Sebab, istrilah yang lebih berhak atas anaknya. Istri juga mempunyai hak bersenang-senang.

Pandangan Muhammadiyah

Sementara itu, Tim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui fatwafatwa tarjih menjelaskan, surah An-Nisa ayat 9 secara umum dapat menjadi motivasi keluarga berencana, tapi bukan jadi dasar langsung kebolehannya.

Ayat tersebut berbunyi, "Hendaklah takut kepada Allah orangorang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar".

Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid, Islam menganjurkan agar kehidupan anak-anak jangan sampai telantar sehingga menjadi tanggungan orang lain. Ayat tersebut mengingatkan agar orang tua selalu memikirkan kesejahteraan jasmani dan rohani anakanaknya.

Pendapat Sayyid Sabiq dan Al Ghazali

Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah menjelaskan, dalam keadaan tertentu Islam tidak menghalangi pembatasan kelahiran melalui penggunaan obat pencegah kehamilan atau caracara lainnya. "Pembatasan kelahiran diperbolehkan bagi lakilaki yang beranak banyak dan tak sanggup lagi menanggung biaya pendidikan anaknya dengan baik," tambahnya.

Demikian pula jika keadaan istri sudah lemah, mudah hamil, serta suaminya dalam kondisi miskin. Dalam keadaan semacam ini, ujar Sabiq, diperbolehkan membatasi kelahiran. Sejumlah ulama menegaskan pembatasan kelahiran tak sekadar diperbolehkan bahkan dianjurkan.

Imam Al-Ghazali membolehkan hal itu jika istri merasa khawatir akan rusak kecantikannya. Dalam kondisi tersebut, suami dan istri berhak memutuskan untuk melakukan pembatasan. Ada pula ulama yang mengatakan pembatasan bisa dilakukan tanpa syarat apa pun yang mendasarinya.

Mereka berpegang pada hadis-hadis mengenai sikap Rasulullah yang mengizinkan para sahabat melakukan azl.
Red: Siwi Tri Puji B
Rep: Ferry Kisihandi

Kalimat Penenang Saat Bertengkar

By Mutia Nugraheni

VIVAnews - Bertengkar dengan pasangan tidak harus selalu berakhir buruk. Banyak cara yang bisa Anda lakukan agar hubungan kembali hangat setelah pertengkaran terjadi.
Pertengkaran merupakan hal wajar bagi tiap pasangan. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana Anda dan pasangan melewati proses tersebut dan kembali menjalani hubungan.
Berikut 22 kalimat yang bisa Anda ungkapkan, untuk menenangkan emosi, seperti dilansir dari Shine. Katakan saja salah satu dari kalimat berikut saat bertengkar dengan pasangan untuk menenangkan situasi dan menghangatkan hubungan kembali.
1. Cobalah mengerti sudut pandangku
2. Tunggu, bisa aku tarik lagi ?
3. Kamu tidak harus menyelesaikannya, cukup bagiku untuk berbicara denganmu.
4. Ini sangat penting untukku, tolong dengarkan.
5. Maaf, aku bereaksi berlebihan.
6. Aku melihatmu dalam posisi yang sulit.
7. Aku bisa melihat bagianku dalam hal ini.
8. Aku tidak berpikir seperti itu sebelumnya.
9. Aku bisa saja salah.
10. Kita bisa setuju atau tidak setuju dalam hal ini.
11. Ini bukan hanya masalah kamu, tapi masalah kita.
12. Aku merasa tidak dihargai.
13. Kita sudah keluar dari masalah utama.
14. Kamu telah meyakinkanku.
15. Tolong, tetaplah berbicara denganku.
16. Aku sadar ini bukan kesalahanmu.
17. Semuanya terkadang terlihat salah.
18. Aku juga membuat masalah makin besar.
19. Sebenarnya apa yang kita perdebatkan ?
20. Bagaimana caranya agar aku bisa membuat keadaan jadi lebih baik?
21. Maafkan aku.
22. Aku sayang kamu.

Kamis, 03 Februari 2011

Ayah Bijak, Anak Gemilang!

Jakarta, Peran Ayah sangatlah diperlukan untuk membantu anak memahami dirinya dan memastikan langkah yang tepat untuk meraih masa depan gemilangnya.

Mengurus dan mendidik anak bukan semata tanggung jawab ibu, tetapi juga harus dilakukan oleh ayah. Carey Casey, CEO dari National Center for Fathering, Jumat (4/2/2011) mengungkapkan bahwa kehilangan figur seorang ayah telah berdampak pada 27 persen remaja Amerika.

Dampak dari kehilangan figur ayah ini dapat membuat anak rentan terpapar pada kemiskinan, kehamilan tak diinginkan, kekerasan, hingga tekanan depresi mendalam. Ini karena remaja yang tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah, akan minder dalam pergaulan, merasa terasing dari lingkungan sekitar, dan akhirnya, mencari jalan keluar lewat narkotika dan obat-obat terlarang demi 'menyembuhkan rasa kehilangan' itu. 

Keberadaan ayah semakin krusial saat remaja mulai memasuki pintu gerbang masa depannya yang penuh tantangan, mulai dari kuliah, karir, kehidupan berkeluarga, hingga menghadapi masa tua kelak, tentunya butuh persiapan matang. Peran ayah sangat diperlukan anak untuk memahami dirinya dan memilih langkah yang tepat untuk masa depannya. 

Luangkan Waktu Berdua dengan Anak

Komunikasi yang lancar biasanya dimulai dari sebuah kedekatan emosional. Karena itu, seorang ayah sebaiknya mulai sering mendekatkan diri kepada anaknya agar terjalin kedekatan emosi dan komunikasi antara keduanya.

Dekatkanlah diri dengan anak sebagai sahabat karib untuk melihat rute perjalanan hidupnya, baik di sekolah, maupun kegiatannya di luar rumah.

Hindari kebiasaan menguntit atau menginterogasinya, melainkan gunakan pendekatan kreatif dan ramah sehingga tak terkesan memata-matai. Jangan juga paksakan pendapat atau pola pikir ayah, apalagi jika ternyata bertentangan. Justru yang terpenting adalah memotivasi dan mendorong mereka untuk mencapai apa yang mereka inginkan. 

Menurut Ken Canfield, psikolog dari Amerika, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang ayah mengenai masa depan anak-anaknya, yaitu:

1. Lihatlah mimpi dan keinginannya tentang karir di masa depan
Lihatlah apakah profesi impiannya akan dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membahagiakan hidupnya kelak. Selain itu, nilailah kompetensi dan minat dirinya terhadap suatu bidang. Kemudian, korelasikan dengan profesi-profesi yang ada di kehidupan nyata. Apakah karirnya kira-kira dapat maju dengan apa yang dimilikinya sekarang?

2. Hubungan percintaan bukan sekedar sampingan

Siapa bilang hubungan percintaan dan berkeluarga tak butuh persiapan sejak remaja? Perhatikan apa yang anak inginkan dari pasangannya di masa mendatang. Kalau mereka telah berpacaran, pantaulah komunikasi dan hubungan yang terjalin di antara mereka.

3. Sekolah dan kuliah merupakan modal dasar yang penting

Pendidikan dasar merupakan kunci pertama untuk anak memasuki dunia kerja. Cobalah lihat bagaimana kemajuannya di bidang akademik. Apakah nilai-nilainya sudah cukup untuk menunjang profesinya di masa depan. Juga, lihat apakah jurusan mereka cocok dengan minat mereka dan dapat membuat mereka mudah mendapat pekerjaan kelak.

Bila minat mereka tidak 'komersil', cobalah untuk mencari alternatif pekerjaan lain yang bisa memenuhi tuntutan hidupnya, sambil tetap menjalani idealismenya. 

Jadilah Sumber Motivasi dan Bantuan Baginya

Setelah memantau rute perjalanan sang anak, kini saatnya ayah memberi teladan dan motivasi untuknya. Hal ini bukan sesuatu yang sulit, tetapi yang perlu diperhatikan adalah seberapa jauh ayah boleh memberinya motivasi dan bantuan? Kalau tidak hati-hati, motivasi ayah bisa terkesan berlebihan, 'memaksa', atau membuatnya tak tumbuh mandiri.

1. Biarkan anak memilih sendiri karirnya

Pekerjaan dan karir merupakan tanggung jawab anak itu sendiri. Bukan hal yang mendidik bila seorang ayah membantu anaknya mendapat pekerjaan dengan cara KKN, alias menghubungi kolega dekatnya sendiri. Seorang ayah dapat berbagi pengalaman kerjanya dan memberi acuan atau cara-cara praktis untuk meraih profesi impian. Sisanya, biarkan anak yang melakukannya sendiri.

2. Pernikahan yang realistis
Jika anak berniat untuk menikah di usia muda, berikanlah gambaran realistis mengenai pernikahan yang tak melulu terjebak dalam nuansa romantisme. Bantulah tanpa terkesan menggurui bila dia ingin memutuskan sesuatu. Tentunya ayah lebih berpengalaman dalam hal ini, bukan?

3. Jangan sampai dukungan finansial orangtua disalahartikan
Ayah perlu menilai seberapa jauh anak dapat bergantung pada dukungan keuangan darinya. Jangan sampai hal ini membuatnya tak tumbuh mandiri. Bila melihat anak semakin bergantung, berarti ayah harus mengubah pola dukungannya selama ini. Jangan serta merta menghentikan dukungan keuangan itu. Tetapi, carilah bentuk dukungan yang dapat menggugah kemandirian seorang anak.

Kesalahan Anak Cermin Refleksi Diri


Jika suatu saat, anak menjalani hidup yang tidak sesuai dengan harapan, misalnya menjadi pengangguran atau berkarir di jalur yang salah, cobalah untuk meminta maaf padanya. Biarkan anak meluapkan kemarahan dan kekecewaannya pada orangtuanya. Cara seperti ini akan menumbuhkan hubungan yang lebih kuat dan solid di antara anak dan orangtua.

Langkah Praktis Membangun Hubungan antara Ayah dan Anak:


  1. Katakan bila Anda menyayanginya, meski sudah lama tak mengatakannya.
  2. Ajak anak untuk makan siang atau makan malam bersama. Bila perlu, bantulah dia menyelesaikan pekerjaannya.
  3. Selalu sediakan waktu untuknya, meskipun Anda sedang sesibuk apa pun.
  4. Bukalah selalu jalur komunikasi dengannya. Telepon dia dengan teratur untuk menjaga hubungan tetap erat
  5. Jadilah sahabat dekatnya dan berikan solusi yang tak menggurui ketika dia sedang bermasalah
  6. Cari hal-hal kesukaan anak dan cobalah untuk menunjukkan ketertarikan Anda pada hal tersebut.
detikHealth

SOAL PAT IPS KELAS 9

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 201 9 -20 20   Mata    Pelajaran                  : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Seme...