Senin, 31 Januari 2011

Ayah Jangan Malas Bermain dengan Anak

img
(Foto: thinkstock)

Jakarta, Sebagian besar ayah menghabiskan waktunya di luar rumah untuk bekerja dan hanya punya sedikit waktu untuk anak-anaknya. Sebenarnya ayah harus punya waktu bersama anaknya untuk meningkatkan hubungan dan membuat keluarga kompak karena saling mendukung.

Psikolog telah menemukan bahwa pasangan akan memiliki hubungan yang lebih kuat dan kompak ketika ayahnya punya waktu lebih banyak untuk bermain dengan anaknya.

"Anda tentu bisa memiliki hubungan orangtua yang saling mendukung tanpa berbagi tanggung jawab dan kasih sayang yang sama, tapi itu bukan resep untuk semua pasangan," ujar Profesor Sarah Schoppe-Sullivan dari Ohio State University, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (1/2/2011).

Prof Schoppe-Sullivan dan rekan menyurvei 112 pasangan orangtua yang memiliki anak berusia 4 tahun. Pertama-tama pasangan diminta mengisi kuesioner yang menanyakan seberapa sering orangtua terlibat dalam kegiatan bermain dengan anak-anaknya serta seberapa dalam kegiatan pengasuhan.

Peneliti kemudian mengamati pasangan selama 20 menit dalam membantu anaknya menyelesaikan dua tugas yaitu menggambar foto keluarga dan membangun rumah-rumahan dari balok-balok kayu. Kedua tugas ini terlalu sulit untuk dilakukan anak-anak dan membutuhkan bimbingan orangtua.

Tugas-tugas ini memberikan peneliti kesempatan untuk mendeteksi seberapa banyak orangtua yang saling mendukung atau justru saling menjatuhkan satu sama lain dalam hal pengasuhan.

Secara umum hasil penelitian menunjukkan ketika ayah memiliki waktu untuk bermain dengan anak-anaknya maka pasangan ini akan menunjukkan pola pengasuhan yang saling mendukung satu sama lain. Studi ini dilaporkan dalam jurnal Developmental Psychology.

Hasil temuan ini tetap sama bahkan ketika peneliti membandingkan beberapa faktor lain seperti pendapatan keluarga, pendidikan ayah dan jam kerjanya, besarnya keluarga serta berapa lama pasangan tersebut menjalin hubungan.

Setiap orangtua memang memiliki metode tersendiri dalam mengasuh anak-anaknya yang kadang tidak selalu sama. Tapi tak ada salahnya bagi para ayah untuk meluangkan waktunya agar bisa bermain dengan anak.

Awas, Cacingan Bisa Turunkan Kecerdasan Anak


Selasa, 1 Feb 2011 04:18 WIB

JAKARTA, RIMANEWS- Pakar Kesehatan Anak Universitas Indonesia, Saleha Sungkar, mengatakan, penyakit cacingan yang biasa ditemui di wilayah tropis termasuk Indonesia, ternyata mampu menurunkan kualitas kecerdasan otak jika tidak segera ditangani dengan serius.
"Ancaman penyakit cacingan pada generasi penerus perlu ditangani secara serius, konsisten dan berkesinambungan sebab cacingan menyebabkan anak kekurangan gizi, anemia dan kecerdasan mereka menurun," kata Saleha di Jakarta, Senin.
Menurut Saleha di wilayah tropis seperti Indonesia cacing usus yang sering ditemukan adalah cacing gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris Trichiuria) serta cacing tambang (Necator Americanus dan Ancylostoma Duodenale).
"Cacing menyebabkan diare, menyerap gizi, vitamin, serta darah si anak dan dapat menimbulkan pendarahan usus sehingga anak akan mengalami hambatan perkembangan fisik dan kecerdasan," kata Saleha.
Oleh karena itu, menurut dia, pengendalian cacing merupakan strategi paling efektif untuk meningkatkan kualitas SDM di negara-negara berkembang seperti Indonesia dengan memulai meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tersebut.(ACH/ANT)

Kamis, 27 Januari 2011

Kebiasaan Cuci Tangan Memengaruhi IQ Anak


KOMPAS.com - Kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan air mengalir bisa mencegah anak dari berbagai penyakit. Sepuluh penyakit bisa dihindari anak jika kebiasaan CTPS dijalankan konsisten. Salah satu penyakit yang bikin IQ turun satu digit adalah cacingan.

Pakar kesehatan dr Handrawan Nadesul mengatakan, anak menjadi bodoh karena tidak menjalani kebiasaan CTPS dengan baik dan benar.

"Kita (orangtua-RED) menggagalkan anak dengan menjadikannya bodoh karena tidak membangun kebiasaan CTPS yang baik," tegasnya, di sela pembukaan Lifebuoy Health Institute, KidZania, Pacific Place, Jakarta Pusat, yang diresmikan Kamis (27/1/2011).

Cacingan dan diare adalah penyakit yang paling sering dialami anak yang tidak membiasakan diri CTPS dengan cara yang tepat. Cacing gelang, kata dr Handrawan, bisa menghilangkan satu digit dari IQ anak. Cacing menghabiskan kalori dan makanan yang diasup anak.

Penyakit lain yang ditimbulkan dari kebiasaan buruk tidak mencuci tangan di antaranya, tifus, kolera, disentri, hepatitis A, B, dan C, serta cacingan dengan berbagai jenisnya.

"Penyakit ini bisa dicegah dengan cara yang sangat sederhana, dengan mencuci tangan yang benar, dengan sabun dan dilakukan minimal lima kali sehari," jelasnya.

Jangan asal cuci tanganCuci tangan yang baik dan benar bisa mencegah berbagai penyakit pada anak. "Idealnya cuci tangan pakai sabun dan air mengalir," jelas dr Handrawan, menambahkan dengan cara ini kuman di sela jari bisa terangkat. Sementara, penggunaan hand sanitizer tidak bisa mengangkat kuman secara maksimal di sela jari. "Saat mencuci tangan jangan sampai ada kuman yang tersisa," sarannya, jika ingin mencegah berbagai penyakit.

Sekalipun cara mencuci tangan sudah benar, jangan asal saat mengeringkan tangan. Sebaiknya gunakan handuk bersih untuk mengeringkan tangan. Jika tidak ada handuk, sebaiknya biarkan tangan mengering dengan sendirinya, atau bantu dengan pengering tangan. "Kebiasaan mengelap tangan di baju atau menyeka rambut usai mencuci tangan tidak steril," tambahnya.

Jangan hanya cuci tangan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mencakup berbagai hal, tak sekadar cuci tangan. "Cuci tangan hanya pintu masuknya," kata dr Handrawan, menambahkan perilaku hidup sehat juga harus diterapkan saat mencuci rambut atau mandi. PHBS juga terkait dengan kebiasaan tidur, pilihan makanan, jadwal makan, dan berat badan.

Menurut dr Handrawan, kebiasaan anak yang juga perlu diajarkan dengan lebih baik lagi adalah saat mandi. Bagian di balik telinga dan di belakang lutut biasanya tak terjangkau oleh anak saat mandi. Di bagian inilah jamur bersembunyi jika tidak dibersihkan dengan baik dan benar.

WAF

Editor: Dini

Selasa, 25 Januari 2011

HATI HATI DENGAN PERGAULAN ANAK KITA DI ZAMAN DIGITAL


Hasil Seminar tanggal 30 Oktober 2010 di kemang village, Jakarta
By Elly Risman, M.Psi (Yayasan Buah Hati)
Di share dari teman yang ikut di Jakarta. Panjang tapi sangat menarik buat orang tua agar aware



Seminar dibuka dengan layar presentasi yang menayangkan contoh sms anak sekarang, dengan huruf biasa tapi dibuat secara ALAY, tapi dibuat sedemikian rupa, sehingga kami, seluruh orang tua yang ada di ruangan seminar, tidak ada yang bisa membaca sms apakah itu?Apa maksud sms tsb?

Alaaahh...sms alay kan bisa dibaca. meski bikin mata dan otak kerja keras dulu buat tau maksudnya?

NO! Totally, ga ada satupun yang bisa baca sms tsb.

Dan, Taaaraa.....ternyata selain dengan huruf alay, sms tsb, dibacanya harus dengan posisi HP terbalik (bagian atas HP menjadi bagian bawah)! Can u imagine thattt????

DAN isinya adalah:
" Hi, sayang, aku kangen nih. Udah lama kita GA ML, Yuk, mumpung bonyok lagi pergi, yuk kita ketemuan...dsb ." (sori saya agak lupa persisnya namun isinya kurang lebih spt itu - ML= Making Love=berhub SEX)

Seisi ruangan seminar lgs heboh.

Note dr pembicara: SMS sayang2an anak sekarang udah bukan i love u/I miss u, tapi udah soal LAMA GA ML...

Demmm...Ihikksss dari awal seminar, mata saya udah melotot lebaarr!

2. Anak2 kita hidup di era digital. Banyak media elektronik & cetak yang diakses anak, banyak yang mengandung unsur pornografi: Games, Internet, HP, TV, VCD, Komik, Majalah dll

3. Yang pertama dibahas adalah GAMES. Games diabad 21, berdasar penelitian, gambar lebih realistis, pemain bisa memilih karakter apa saja, yang tidak ada di dunia nyata, ketrampilan lebih kompleks dan kecekatan yg lebih tinggi---> Kepuasan dan kecanduan lebih besar.

4. Jenis Games lebih beraneka macam: Aksi, adventure, strategi, Role playing.

Note dari pembicara:

SUPER HATI2 dengan GAMES anak-anak anda!
a. Ada games yang bergenre awal action, isinya adalah tembak2an dsb, namun ternyata jika, anak kita udah sampai level akhir, bonus di akhir levelnya adalah ML dengan pelacur jalanan...?????
b. Ada games yang berjenis role playing, dan naudzubillahimindzalik, ceritanya adalah tentang bagaimana “memperkosa paling asyik???????

Jadi tinggal pilih cerita yang melatarbelakangi , kemudian tinggal pilih perempuan model apa yg mau “dipilih”, modelnya ga pake baju sama sekali, dan tinggal pilih bagian tubuh mana yang mau dipegang pertama kali dst. Cursor berbentuk tangan, yg digerakkan oleh anak2-anak kitaa....------>Seisi ruangan seminar lgs heboh lagiii....Gumaman Astagfirrullah bertebarann di ruangan....:(

5. Pikir baik2 jika anda ingin membelikan games atau anak anak anda beli games sendiri/ meminjam games dari teman! Dan hati-hati , jika didepan sekolah anak2 ada warnet! Jenis Games yang ada, murah dan gampang didapat, jenisnya sudah diluar perkiraan kita, orang tua!

Note: suami saya, yg orang IT dan doyan maen games pun, terkejut bukan kepalang, pas tau soal jenis games ini!!:(

6. Internet. Situs Porno bertebaran di dunia maya. Dan, jangan salah, pembuatnya juga anak-anak kita juga! Bahkann...Untuk mendapatkan uang, mereka menjual video sex mereka sendiri!--> Pas seminar kami ditunjukkan ribuan video sex yg gampang diperoleh lewat internet.

Note dari pembicara:
a. Siapa bilang ML harus telanjang dan harus di tempat tidur/hotel ? -->> kami ditunjukkan sekilas video ABG berseragam SMP, sedang ML ditangga dan berpakaian lengkap!
b. Hamil?siapa takkut!--> Bisa Aborsi !

7. HP.
Hoho...Video2 sex tersebar melalui HP. Kapasitas HP yang besar, memungkinkan sang pemilik memiliki file2 berukuran besar seperti video dan gambar porno. Anak anda CLEAN?-->Bisa jadi dia dapat kiriman gambar/video dari temennya!

Kasus : (yg pernah ditangani Ibu Elly) Ada seorang Ibu, yg datang ke beliau, shock karena menemukan gambar Vagina-seseorang di BBnya, yg ternyata setelah ditelusuri adalah kepunyaan temen sekolah (wanita) anaknya yang lelaki (yang suka minjem BB beliau!)...:(

8. Televisi. Program TV yang masih pantas diikuti, bisa dihitung dengan 1 tangan. Lainnya adalah program pembodohan, hantu, kekerasan dan pornografi. Sinetron, telenovela, sinetron2 Jepang/korea , film dsb. Jangan salah, Iklan pun juga menyesatkan.Ayoo jangan anggap enteng sinteron/filim2 korea/jepang!Lama2 anak anda terbrainwash, terbiasa dengan kekerasan, sex bebas!

9. KOMIK. Ya, komik memang bergambar kartun. Tapi soal cerita, ga kalah dengan novel porno lainnya. Bahkan lebih mengerikan karena didukung dengan gambar. Gambar sampul depan, mungkin tidak menyiratkan 1 kepornoan pun, tapi didalamnya, kita orang tua harus tau bahwa ceritanya ujung2nya tentang sex bebas.

Notes: Dari, survey yang telah dilakukan pembicara, salah satu judul games, komik, dvd yang masuk dalam kategori “BaHAYA” adalah NAR***...semuanya yg berbau NAR***, hati2!! WATCH OUT!!!!



APA TUJUANNYA? APA YANG MEREKA INGINKAN TERHADAP ANAK-ANAK KITA

1.Yang mereka inginkan, anak dan remaja kita memiliki MENTAL MODEL PORNO = perpustakaan porno, yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

2.Kerusakan otak permanen ---> yang hasil akhir yang diinginkan adalah-->INCEST!!!

3.Sasaran tembak utama: Anak2 kita yg belum baligh. Jika sudah mengalami 33-36 ejakulasi--> pecandu pornografi -->PASAR MASA DEPAN!!!



Proses Kecanduan & Akibatnya.

1. Didalam otak ada bagian yang disebut PRE FRONTAL CORTEX (PFC). PFC, tempat dibuatnya moral, nilai2, bertanggung jawab untuk: perencanaan masa depan, organisasi, pengaturan emosi, control diri, konsekuensi, pengambilan keputusan. PFC--> Matang diusia 25 thn.

2. Sekali anak mencoba “kenikmatan” semu-->Dopamin ( ket: suatu hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus) diproduksi --> Anak merasa senang--> Kemudian timbul rasa bersalah.

3. Saat anak merasa senang tsb (kebanjiran Dopamin), maka yang akan terganggu adalah: Analisa, penilaian, pemahaman, pengambilan keputusan, Makna hubungan, Hati Nurani---> Spiritualitas /Iman akan terkikis--> ANAK TUMBANG--> Mental Model Porno--->INCEST!!!!

4. Bagian otak yang rusak karena Narkoba: 3 bagian saja, tapi oleh Pornografi/SEX: 5 bagian otak yang rusak!

5. Industri yang terlibat Pornografi: Entertainment, Pornografi, Perfilman, Majalah Porno, Musik, Jaringan TV Kabel, Pembuat dan pemasar Video Games dll



SIAPKAH KITA SEBAGAI ORTU?

1. Kesalahan Budaya.
Yang mengasuh anak: IBU!! Ayah mencari Nafkah, bila perlu baru lapor Ayah!! SALAH BESAR!---> REVOLUSI PENGASUHAN!! ............ (Nyambung dengan artikel pak Gendi, Where’s All The Father Gone?Kemana
Para Ayah?...Indonesia , A Fatherless Country???) Lihat fenomena Anak2 Jack Mania?--> Kemana AYAHmu nakkk?Kemana ibumu naak????

Note: Bukan main saya bersyukurnya saya, pas bagian ini. Syukur Alhamdullillah, saya berhasil "memaksa" suami saya untuk ikut seminar ini.

2. Kelalaian kita sebagai ortu:



Orang Tua Kurang:

1. Mempunyai waktu dengan anak.

Are u a weekend parent? Anak di ikutkan les sana-sini. Pertanyaan orang tua ke anak hanya tentang les mu gimana nak? Nilaimu berapa nak? Kamu ga bolos kan?Kamu biasa ngerjain ujian kan hari ini?---> Anak2 menjadi anak yg BLASTED (Boring-->Lazzy--> Stress!)

2. Mengajarkan agama & penerapannya?

---> Eksport! Merasa cukup menyekolahkan anak2 di sekolah berbasis agama. Anak disuruh les ngaji/agama. Penerapan? NOL BESAR!!!.... Menyuruh anak sholat tepat waktu, ortu? Bolong2 sholatnya? Ortu berbaju tertutup, anaknya maen ke mall hanya memakai rok mini/tanktop? Anak disuruh les ngaji? Ortunya ngaji aja ga bisa!!!! dsb..dsbb..

3. Target pengasuhan:

UMUM, kurang teguh pada prinsip---> hanyut dalam TREND. Temen anak di sekolah pada punya IPOD, Anak buru2 dibelikan---> malu dibilang ga trendy? Malu anak punyanya HP jadul yg cuma bisa sms/telp?--> dibelikan BB palg mutakhir...

4. Tanggap Teknologi & Gagap Teknologi (Gaptek)
Ortu bisanya memfasilitasi, tapi nol besar dengan pengetahuan mengenai perangkat yg dibelikan buat anak-anaknya. Buktinya: baca sms alay aja ga bisa!...gimana mo ngawasin anak?

Note dr pembicara: Jadi orangtua, harus "GAUL" dan PINTER !!! siapa biang jadi orangtua itu gampang?

5. Memberikan anak perangkat teknologi, tidak tahu akibat negatifnya, tanpa penjelasan dan tanpa persyaratan.

Note dr pembicara:
Orang Tua sekarang adalah Generasi ORTU yang ABAI...Generasi ORTU
PINGSAN!! Yang penting anak sekolah,les, diam di rumah didepan Komputer, Games, HP, Televisi ---> Yakin, Anak anda AMAN????

6. Berkomunikasi yang baik dan benar : tidak memahami perasaan anak & remaja.



TIPS

Membuat Anak Tangguh di Era Digital:

1. Hadirkan Allah/Tuhan didalam diri anak. Ajarkan untuk selalu ingat Allah, taat kepadaNYA dari kecil. Hindari: Jangan sampai kamu hamil ya, Bikin malu keluarga! Bapak / Ibu malu!!!---> Salah Besar. Ajarkan bahwa, dimanapun dia berada, Allah tau apa yang dia perbuat!
2. Perbaiki pola pengasuhan/parenting. Libatkan kedua-belah pihak. Jangan jadi ortu yang abai bin pin
3. Validasi anak : penerimaan, pengakuan dan Pujian Jangan jadikan anak anda, anak yang BLASTED! Boringg --> Lazzy --> Stressed!!
4. Mandiri & Bertanggung jawab kepada ALLAH, diri sendiri, keluarga & masyarakat.
5. Memberikan fasilitas pada anak harus dengan landasan dan persyaratan agama yang jelas
6. Mempunyai MODEL yang baik dan benar


KOMIK

• Cek bacaan anak
• Baca dulu sebelum membeli
• Secara Berkala periksa meja belajar/lemari/kolong tempat tidur . Notes: JANGAN SAMPAI KETAHUAN ANAK!!
• Kenalkan anak pada berbagai jenis bacaan
• Diskusikan bacaan dengan anak


GAMES

• Perhatikan letak computer/media video games di rumah
• Perhatikan jarak antara mata anak/ruang cukup pencahayaan , layar tidak terlalu terang
• Pilihkan meja & kursi yang ergonomis

• Buat kesepakatan dengan anak tentang:
o Berapa dalam seminggu
o Kapan waktu yang tepat
o Games apa yg boleh dimainkan
o Sanksi apa yang diberlakukan , jika melanggar

• Dampingi anak dalam membeli games dan cek selalu rating Games dalam kemasan games.

Banyak video games ber-rating AO (Adult Only) atau M (mature) yang dibajak dengan rating ESRB (Entertainment Software Rating Board, sebuah lembaga pemberi rating untuk games hiburan) diubah menjadi Teen, seperti GTA San Andreas, Mass Effect, Gta IV dsb.

Notes:
Marak video game kekerasan yang menampilkan secara gamblang adegan seksual di tengah-tengah video gamenya seperti GTA: San Andreas dan Mass Effect. GTA: San Andreas mendapatkan kecaman keras dari banyak kalangan dunia seperti Jack Thompson dan Hillary Clinton, sehingga memaksa produsennya mengganti rating ESRBnya menjadi AO (awalnya M (Mature)). Hal ini mengakibatkan profitnya turun hingga $28.8 juta.

Pada tanggal 20 Oktober 2003, Aaron Hamel dan Kimberly Bede menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh 2 remaja, William dan Josh Buckner, karena keduanya terinspirasi setelah memainkan GTA:III. Akibat kejadian tersebut Aaron meninggal dunia, sedangkan Kimberley mengalami luka parah.


TV

• Atur jam menonton TV

o No TV dibawah 2 thun
o 5-7 tahun paling lama menonton TV: 2 jam/hari

• Kenalkan dan diskusikan ttg program TV yang baik dan buruk
• Perhatikan jarak menonton


INTERNET

• Perhatikan letak computer : tidak menghadap dinding
• Lakukan filterisasi terhadap situs porno (pasang alat pemblokir situs porno)
• Buat Kesepakatan tentang waktu bermain internet
• Secara berkala, cek situs apa saja yang telah dibuka anak di computer


IKHTIAR TERAKHIR

1. Perbanyak mendengarkan perasaan. GUNAKAN 2 TELINGA lebih sering daripada satu MULUT
2. Orang tua harus TTS = TEGAS, TEGAR, SABAR
3. Meningkatkan diri dengan berbagai macam pengetahuan (Seminar, pelatihan, buku parenting dan agama)
4. Setelah semua upaya ---> DOA


Jujur, pas pada saat mengikuti seminar tsb, beberapa kali, saya menitik-kan airmata - mbrebes mili. Betapa saya merinding hebat dan pengen segera pulang memeluk anak-anak saya..

Semoga saya bukan salah satu orangtua yg pingsan ituu... Semoga anak2 saya (kita), menjadi anak2 yang sholeh dan selalu dilindungi oleh Yang Maha Kuasa

Amin...aminn..Ya robbal alamin...


Mohon maaf jika kurang berkenan...

Senin, 24 Januari 2011

Hubungan Antara Keteladanan Orang Tua dengan Ketaatan Beribadah Anak

Lingkungan keluarga (orang tua) merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak. Sebagai pusat pendidikan pertama dan utama, keluarga merupakan poros penentu dalam membentuk pribadi seorang anak menjadi muslim yang taat beribadah serta perkembangan berfikirnya dalam mempersiapkan anak bagi perannya di masa depan.
Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa yang akan dating. Keluargalah yang akan memberikan wacana kehidupan seorang anak, baik perilaku, budi pekerti maupun adat kebiasaan sehari-hari.  Dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak dalam lingkungan keluarga, maka anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pula, karena tujuan pendidikan yang dilaksanakan di dalam rumah tangga (keluarga) adalah untuk membina, membimbing dan mengarahkan anak kepada tujuan yang suci.
Pendidikan anak di dalam keluarga secara umum berlangsung secara alamiah. Proses pendidikan yang diterima oleh seorang anak memiliki pengaruh dan akibat yang besar, terutama pada tahun-tahun pertama dari kehidupan mereka.
Pada usia tahun-tahun pertama tersebut, pertumbuhan kecerdasan anak masih terkait dengan panca indera dan daya pikirnya masih dalam tingkat abstraksi terbatas.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zakiah Daradjat bahwa “Pendidikan, pembinaan iman dan taqwa anak belum dapat menggunakan kata-kata (verbal), akan tetapi diperlukan contoh yang secara langsung sebagai teladan, pembiasaan dan latihan yang terlaksana di dalam keluarga sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yang berlangsung secara alamiah.[1]
Betapa pentingnya pendidikan agama  dalam lingkungan keluarga, karena bagi seorang anak ketika ia dilahirkan ke dunia, lingkungan sekitarnyalah yang akan menentukan masa depannya.  Pembinaan-pembinaan terpenting yang menjadi tanggung jawab orang tua, bagi anaknya menjadi dasar atas masa depan kehidupannya. Seperti pembinaan akhlak, tauhid, ibadah, keagamaan dan kepribadian sosial.
Pembinaan ketaatan beribadah pada anak juga dimulai dari dalam keluarga.  Anak yang masih kecil, kegiatan ibadah yang lebih disenangi dan menarik baginya adalah yang mengandung gerak, karena pengertian agama belum dapat dipahaminya.  Anak-anak suka melakukan shalat, meniru orang tuanya, kendatipun dia tidak mengerti apa yang ia lakukan.
Pada diri setiap anak terdapat suatu dorongan dan daya untuk meniru, dengan dorongan ini anak dapat melakukan sesuatu yang telah dilakukan orang tuanya.  Masa ini juga merupakan masa sensitif bagi anak, sebab apa yang dilihat dan didengarnya akan selalu ditiru tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya.  Dalam hal ini sangat diharapkan kewaspadaan serta perhatian yang besar dari orang tua, karena masa meniru ini secara tidak langsung turut membentuk watak anak di kemudian hari.
Dengan demikian, faktor identifikasi dan meniru pada anak-anak amat penting, sehingga mereka menjadi terbina, terdidik dan belajar dari pengalaman langsung.  Hal ini pula yang nantinya akan berpengaruh lebih besar daripada informasi atau pengajaran lewat instruksi dan petunjuk yang disampaikan dengan kata-kata.
Dalam lingkungan keluarga, pendidikan yang berlangsung di dalamnya adalah pendidikan informal, dengan orang tua berperan sebagai pendidik.  Orang tua adalah pendidik kodrati.[2]  Mereka adalah pendidik bagi anak-anaknya karena secara kodrati ibu dan bapak diberikan anugerah oleh Allah SWT berupa naluri orang tua.  Kasih sayang dan perhatian keluarga, khususnya orang tua, akan meninggalkan bekas yang positif dalam perkembangan jiwa anak.  Untuk itu sudah sepantasnya orang tua menjadi teladan yang baik bagi anak.
Adapun prakteknya memberikan keteladanan dilaksanakan dalam dua cara.  Hal ini senanda dengan apa yang diutarakan oleh Asnelly Ilyas bahwa, “dalam praktek pendidikan dan pengajaran, metode keteladanan dilaksanakan dengan dua cara, yaitu secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect).[3]
Di samping itu, orang tua juga berperan sebagai Pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka, merupakan usnur-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak dalam masa pertumbuhan itu.
Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Charles Schaefer yang mengemukakan bahwa, “pengetahuan anak mengenai sikap yang benar dan diterima orang lain sebagian besar diperoleh dengan menyerap dan menirukan sikap orang tua.  Oleh karena itu, hal tersebut perlu disadari dan diperhatikan orang tua agar dapat memberikan teladan yang baik dan benar”.[4]
Orang tua memang memegang peranan yang penting dalam hal mencukupi pendidikan agama pada anaknya, mereka dituntut untuk mengetahui tentang ilmu agama/ajaran-ajaran agama.  Selain itu, orang tua juga harus memberikan perhatian khusus terhadap anak, agar mereka mau melaksanakan ibadah dengan rasa ringan (tanpa beban) sekaligus menjiwai dan menerapkannya dalam berbagai bidang kehidupan.  Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan jalan member contoh praktek-praktek ibadah kepada anaknya.  Praktek ibadah yang terlihat secara nyata di dalam lingkungan keluarga akan memberikan dampak yang positif bagi anak.
Lingkungan keluarga juga merupakan tempat/sarana pembinaan kepribadian anak yang mendasar dan memiliki waktu yang lebih luas daripada sekolah, sehingga apapun yang dibutuhkan telah diberikan sejak kecil oleh orang tua dan lingkungannya hingga dewasa nanti.
Senada dengan hal itu, Zakiah Daradjat menyatakan bahwa, “Pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan-latihan yang dilaluinya pada masa kecil dulu.  Seseorang yang pada masa kecilnya tidak pernah mendapatkan pendidikan agama, maka pada dewasanya nanti ia tidak akan merasakan pentingnya agama dalam hidupnya”.[5]
Secara moral kedua orang tua mempunyai tanggung jawab untuk memelihara, mengawasi dan melindungi serta membimbing keturunan mereka.  Sebab, menurut ajaran Islam anak adalah amanat Allah SWT, amanat wajib dipertanggungjawabkan dan tanggung jawab itu diantaranya adalah menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak dalam keluarga.
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR ÇÏÈ…..

 
Allah SWT memerintahkan agar setiap orang tua menjaga keluarganya dari siksa api neraka, sebagaimana firmanNya :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka …” (QS. At Tahrim [66]: 6)
Orang tua yang saleh, yang menjalankan ajaran-ajaran agama akan membawa dampak positif bagi anak dalam mengamalkan ajaran agama tersebut.  Karena anak adalah peniru yang baik dan ia akan melakukan sesuai dengan apa yang ia lihat dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.  Hal ini ditegaskan oleh M. Nur Abdul Hafizh bahwa, “Anak akan selalu melihat apa yang tengah dilakukan kedua orang tuanya dan secara perlahan mulai meniru dan berlaku seperti mereka. Hingga jika mereka mendapatkan kedua orang tuanya berlaku jujur, maka hal itu akan membentuk mereka menjadi orang yang jujur pula. Demikian pula sebaliknya”.[6]
Selain contoh atau perbuatan yang dilakukan orang tua ditiru oleh anak-anaknya, hendaknya orang tua dapat melatih dan membiasakan anak-anaknya untuk melaksanakan ibadah tersebut dengan khusu’ dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ketika mereka memasuki usia remaja yang rentan dengan masalah-masalah kejiwaan, seorang anak akan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.


[1] Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: CV Ruhama, 1995), Cet. Ke-2, h. 56

[2] Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001) Cet. ke-5, h. 215

[3] Asnelly Ilyas, Mendambakan Anak Sholeh, (Bandung: Al-Bayan, 1996), Cet. ke-3, h. 39-40
[4] Charles Schaefer, Bagaimana Mempengaruhi Anak, (Semarang: Dahara Prize, 1994), Cet. ke-5, h. 16
[5] Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1991), Cet. ke-13, h. 35
[6] M. Nur Abdul Hafizh, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, (Bandung: Al-Bayan, 1997), Cet. ke-1, h. 291)

Minggu, 23 Januari 2011

Gorengan Dijadikan Alternatif Sumber Vitamin A

Senin, 24/01/2011 13:52 WIB 



AN Uyung Pramudiarja - detikHealth



Jakarta, Umumnya orang mengenal gorengan sebagai makanan yang tidak sehat, namun kenyataannya 9 dari 10 keluarga di Indonesia suka mengonsumsinya. Karena bisa menjangkau semua kalangan, minyak goreng bisa dimanfaatkan untuk memberi tambahan vitamin A. 

Ide untuk menambahkan vitamin A ke dalam minyak goreng muncul sebagai tindak lanjut atas kesepakatan global untuk memerangi kekurangan nutrisi. Organisasi kesehatan dunia WHO mencatat, saat ini rata-rata 300 orang/hari tewas akibat kekurangan vitamin A. 

Idealnya, kebutuhan vitamin A dipenuhi dengan keanekaragaman menu makan termasuk memperbanyak telur, daging dan sayuran berwarna jingga atau merah. Namun di Indonesia yang masih memiliki 35 juta warga miskin, menu makan yang sehat dan beragam tentunya sulit untuk dipenuhi. 

Alternatif yang kini sedang diupayakan adalah menambahkan vitamin A ke dalam minyak goreng. Pertimbangannya adalah karena minyak goreng bisa menjangkau semua kalangan, sebab 9 dari 10 keluarga di Indonesia mengkonsumsi gorengan, 7 di antaranya keluarga miskin. 

"Fortifikasi tidak lantas menjadikan gorengan sebagai menu yang sehat. Tujuan utamanya adalah mengatasi kekurangan vitamin A dan kita hanya memanfaatkan data yang menunjukkan bahwa balita sekalipun sejak tumbuh gigi sudah ada yang makan gorengan," ungkap Dr Ir Drajat Martianto, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor saat ditemui dalam dialog Fortifikasi Minyak Goreng di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional, Senayan, Senin (24/1/2011). 

Menurut Drajat, dampak dari kekurangan vitamin A adalah berkurangnya daya tahan tubuh. Akibatnya pada anak balita, tubuh menjadi mudah terkena penyakit sementara pada ibu melahirkan menjadi rentan terkena infeksi yang bisa menyebabkan kematian. 

Dampak langsung terhadap kerusakan mata atau Xeropthalmia untuk saat ini sudah jarang ditemui, namun kecukupan vitamin A secara umum belum bisa dikatakan cukup. Menurut Drajat, hasil pemeriksaan sampel darah menunjukkan hampir 50 persen balita kekurangan vitamin A. 

"Memang tidak separah dulu. Antara tahun 1960 sampai 1970-an, balita yang kruang vitamin A bisa dikenali dari gejala bercak pada mata sehingga tampak kusam bahkan ada yang sampai buta. Sekarang jarang yang sampai ke dampak klinis seperti itu, tapi kalau dicek darahnya memang kekurangan vitamin A," tambah Drajat. 

Minyak goreng paling memungkinkan 

Selain banyak yang menggunakan, ada beberapa pertimbangan lain mengapa Indonesia memanfaatkan minyak goreng dalam fortifikasi vitamin A. Negara lain memanfaatkan bahan lain seperti gula dan tepung terigu dalam program serupa. 

Secara umum, vitamin A hanya bisa difortifikasi atau dititipkan pada beberapa bahan makanan. Di antaranya minyak goreng, tepung terigu, gula dan penyedap rasa. Pada penyedap rasa, Indonesia penah melakukan fortifikasi vitamin A namun tidak sukses karena kendala teknis. 

Tepung terigu juga pernah dilirik, namun saat pencanangan program fortifikasi tepung terigu, program suplementasi vitamin A sedang berjalan. Akhirnya produksi tepung terigu hanya diwajibkan memfortifikasi zat besi, seng, folat, vitamin B1 dan vitamin B2. 

Hingga saat ini, fortifikasi vitamin A dalam minyak goreng masih bersifat voluntary atau sukarela. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian saat ini tengah mempertimbangkan untuk mewajibkannya bagi seluruh produsen minyak goreng terutama minyak curah.

(up/ir

Apakah Minum Air Es saat Makan tidak Bagus untuk Pencernaan?

Minum Air  Es saat Makan Tak Bagus untuk Pencernaan?
Es Teh

Menikmati segelas air dingin atau es dengan atau setelah makan sangat umum dalam banyak masyarakat. Namun belakangan, banyak rumors yang menyebut, tak bagus minum minuman yang dingin sembari makan. Mengeraskan lemak, begitu katanya.

Rumors ini tepatnya mulai beredar tahun 2006, melalui email. Di dalamnya dinyatakan hasil penelitian yang menyebut bahwa minum air es setelah makan akan mengeraskan lemak dari makanan hanya dicerna sebagian, dan menyebabkan mereka bereaksi dengan asam lambung, sehingga berefek buruk bagi  saluran pencernaan.

Disebutkan juga dalam email lain, lapisan lemak akhirnya akan menyebabkan kanker, atau mungkin memberikan kontribusi kepada orang yang sial untuk terkena serangan jantung.

Hal ini, bagaimanapun, sebuah mitos saja, atau legenda di antara kaum urban.  Pada saat makanan memasuki saluran pencernaan, dia telah dihangatkan oleh tubuh, dan sudah kimiawinya begitu masuk perut. Tidak akan memisahkan ke garis saluran dengan lemak, dan tidak ada penelitian yang memiliki pranala lemak dengan kanker dengan cara ini, meskipun mengkonsumsi terlalu banyak lemak selama periode waktu yang lama dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung dengan menaikkan kadar kolesterol.

Dalam ilmu kesehatan Timur, sudah diterima secara umum bahwa minum air dingin atau es dapat memperlambat pencernaan, yang mungkin berbahaya bagi kesehatan. Umumnya, pandangan ini melihat pencernaan sebagai proses 'panas' dan mendorong konsumsi makanan hangat dan dimasak dan minuman hangat atau panas untuk memperkuat proses pencernaan. Hal ini dianggap sangat membantu bagi orang yang memiliki pencernaan yang lemah.

Menurut aliran pemikiran ini, air minum dingin, atau bahkan, makan atau minum apa pun yang lebih rendah dari pada suhu kamar, akan menyebabkan kembung, kram perut, dan ketidaknyamanan. Pandangan ini tidak didukung oleh ilmu pengetahuan Barat, jadi jika Anda meyakininya, silakan saja diikuti. Terutama jika Anda memiliki pencernaan lemah seperti disebutkan di atas.

Rumor lain sekitarnya air minum setelah makan mendalilkan bahwa air dapat mengencerkan asam lambung, sehingga pencernaan melambat. Namun hal ini juga palsu. Studi tentang penderita diabetes telah menunjukkan bahwa air yang dikonsumsi dengan makanan tidak membuat perbedaan dalam tingkat respons glisemik dan insulin, dan respons ini diatur oleh laju pencernaan.

Jadi, mengubah jumlah air yang diminum saat atau setelah makan tidak mengubah cara makanan dicerna. Namun, dalam beberapa kasus, misalnya ketika seseorang menderita refluks asam, minum terlalu banyak air sekaligus dapat memperburuk kondisi.

Red: Siwi Tri Puji B

Jumat, 21 Januari 2011

Tahukah Anda, Hampir 50 persen Penyakit yang Diderita Masyarakat Indonesia karena Air yang Tercemar?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pola hidup tidak bersih  menyumbang andil   dalam mencetuskan penyakit. Bahkan, hampir 50 persen penyakit yang diderita masyarakat Indonesia adalah akibat air minum yang tercemar bakteri. Fakta ini terungkap melalui riset yang dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia.

Sementara itu, di laman piogama.ugm.ac.id, penyakit diare disebut sebagai penyakit kematian nomor dua pada balita. Diare juga menjadi perenggut nyawa nomor tiga pada bayi dan urutan kelima pada seluruh kalangan umur. "Angka kejadian diare di Indonesia ditemukan meningkat setiap tahunnya," tutur Dr R Budi Haryanto SKM MKM MSc dalam acara temu media dengan tema 'Waspadai Ancaman di Balik Air Minum Anda' beberapa waktu lalu.

Indonesia pernah menetapkan status Kejadian Luar Biasa Diare di 16 provinsi pada tahun 2006. Data itu dicatat dan dipublikasikan pada tahun 2008 oleh World Bank - Water and Sanitation Program. "Diare yang umum terjadi disebabkan oleh air minum yang tercemar Escherichia coli. "Bakteri ini berasal dari tinja manusia dan hewan," tutur Budi yang menjabat sebagai ketua Departemen Kesehatan Lingkungan FKM Universitas Indonesia.

Sementara itu, kasus thypus rata-rata mencapai 900 ribu kejadian per tahun. Angka kematiannya lebih dari 20 ribu jiwa. "Sebanyak 91 persen kasus infeksi ini terjadi pada usia tiga sampai 19 tahun," ungkap Budi.

Bagaimana penjelasan medisnya? Dr Chaidir Aulia SpPD KGEH memaparkan diare dapat muncul dalam hitungan jam maupun setelah hari berselang. Tidak semua orang yang menyantap makanan atau minuman yang mengandung cemaran dapat menjadi sakit. "Itu sangat tergantung pada banyaknya kuman yang masuk dan daya tahan tubuh," jelas dokter spesialis penyakit dalam dari Brawijaya Woman and Children Hospital, Jakarta.

Untuk menghindari risiko terkena penyakit terkait air, Budi mengimbau agar masyarakat memanfaatkan air bersih yang bebas kuman. Termasuk untuk mencuci piring, gelas, sendok, dan garpu. "Jika memungkinkan rendam peralatan makan dengan air panas lalu tiriskan kemudian lap hingga kering atau jemur di bawah sinar matahari selama 25 menit agar kumannya mati," saran pakar kesehatan lingkungan ini.
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: Antara

Mengapa Obat Antibiotik Harus Dihabiskan Walaupun Penyakit Sudah "Pergi"?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Saat menerima obat yang diresepkan dokter, kita selalu membaca perintah untuk dihabiskan pada obat-obatan antibiotika. Kalau obat itu kita konsumis sendiri, tak masalah.

Persoalan kerap muncul saat memberikan obat-obatan itu pada anak. Seringkali, kita dibuat menyerah dan tak melanjutkannya karena penolakan gigih sang anak. Padahal hal ini sungguh tak menguntungkan bagi kesehatan. Mengapa?

Dokter Robert W Steele MD, pakar kesehatan anak di St John's Regional Health Center di Springfield menyatakan, kebanyakan bakteri penyakit sederhana (radang tenggorokan, infeksi telinga, dll) menanggapi relatif cepat terhadap antibiotik. "Jadi, ketika Anda atau anak Anda mulai merasa baik setelah mengonsumsi antibiotik untuk beberapa hari, sangat sulit untuk mengingatkan diri Anda untuk menyelesaikan obat yang mungkin masih harus dikonsumsi beberapa hari kemudian," ujarnya.

Namun ia mengingatkan tiga point jika obat itu tak diselesaikan sampai habis.

Pertama, semua bakteri yang menyebabkan infeksi mungkin tidak terbunuh. Akibatnya kemudian, infeksi bisa datang kembali di tempat yang sama atau bahkan muncul di tempat lain.

Kedua, akan terjadi resistensi bakteri itu atas antibiotik. Anda harus tahu, cara terbaik untuk menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik adalah dengan "memperlakukan mereka secara salah". Bakteri berkembang biak sangat cepat. Ketika mereka berkembang biak, kesalahan acak terjadi di DNA mereka yang dapat membuat mereka resisten terhadap antibiotik. Cara terbaik untuk menjaga hal ini tak terjadi pada anak Anda ketika dia mengalami infeksi adalah untuk memberikan semua dosis tepat waktu. "Hal ini akan membunuh bakteri dengan cepat dan efisien. Ketika bakteri undertreated, beberapa dari mereka mungkin memiliki cukup waktu untuk memiliki kesalahan-kesalahan ini terjadi di DNA mereka," ujarnya.

Ketiga, membuat bakteri makin tangguh. Beberapa bakteri dapat membuat sistem kekebalan tubuh melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Sebuah contoh klasik dari hal ini adalah ketika radang tenggorokan menyebabkan demam rematik. Penyebab penyakit ini tidak sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan bahwa ada bagian dari tubuh yang memiliki komponen yang secara kimiawi mirip dengan kuman yang menyebabkan radang tenggorokan, Grup A Streptococcus bakteri. Jadi, ketika sistem kekebalan mulai melawan bakteri ini, itu membingungkan tubuh (khususnya bagian-bagian tertentu dari otak, sendi, ginjal, dan jantung) dengan bakteri yang menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian tubuh. Butuh beberapa saat untuk proses ini terjadi, sehingga adalah umum untuk gejala demam rematik akut muncul pada hari-hari setelah infeksi tenggorokan. Namun, hampir tidak pernah terjadi ketika radang tenggorokan awal benar-benar diobati dengan antibiotik.

Khusus radang tenggorokan, Steele menceritakan hal yang disebutnya "lucu", yaitu bahwa tubuh akan membunuh semua bakteri itu sendiri tanpa antibiotik. Antibiotik  hanya membunuh mereka lebih cepat yang penting untuk menjaga demam rematik terjadi. Jika semua obat tidak dihabiskan, maka risikonya adalah terkena demam rematik yang lebih tinggi.

Bagaimana mengantisipasi hal ini? Steele memberi beberapa catatan:


* Banyak infeksi dapat diobati dengan salah satu dari beberapa obat. Tanyakan kepada dokter Anda jika ia bisa memberi sesuatu yang hanya dikonsumsi sekali atau dua kali per hari. dosis lebih sedikit membantu untuk tidak terlewatkan waktu minum obat.

* Tanyakan apakah obat harus didinginkan. Beberapa obat efektif jika diminum dalam suhu dingin.
* Buatlah sebuah kalender antibiotik terpisah dan taruh di tempat yang menonjol di rumah Anda, sehingga Anda selalu ingat kapan saatnya obat harus diminum. Repot sedikit tak mengapa, kan, daripada bakteri menjadi resisten?
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: ivillage

Rabu, 19 Januari 2011

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA)[3][4] atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok8 Agustus 1967 melaluiDeklarasi Bangkok oleh IndonesiaMalaysiaFilipinaSingapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November.



Prinsip Utama ASEAN

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
  • Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
  • Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
  • Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
  • Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
  • Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
  • Kerjasama efektif antara anggota

[sunting]Anggota ASEAN

Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara (kecuali Timor Leste dan Papua Nugini). Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN:

[sunting]Sejarah

ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu IndonesiaMalaysiaFilipinaSingapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
  • Mempercepat pertumubuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
  • Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi
  • Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada
  • Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, dua tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.

Timor Leste

Negara baru Timor Leste, yang merupakan koloni Portugis kemudian dianeksasi Indonesia, kini mendapatkan status pemerhati (observer) dalam ASEAN, setelah menuai protes dari berbagai negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor-Leste ke ASEAN, atas dasar rasa hormat kepada Indonesia. Awalnya, Myanmar menentang pemberian status observer kepada Timor-Leste karena dukungan Timor-Leste terhadap pejuang pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi.
Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN. Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum.
Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal ini sangat di dukung oleh pemerintahIndonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti FilipinaMalaysiaThailandSingapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi keanggotaan ASEAN.

SOAL PAT IPS KELAS 9

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 201 9 -20 20   Mata    Pelajaran                  : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Seme...