Selasa, 27 Desember 2011

Pelajaran dari Kisah Tiga Orang Bani Israel

Oleh Ina Febriany


Bersedekah adalah aktivitas ibadah nan mulia, namun disadari atau tidak sering dilupakan oleh sebagian orang. Kadangkala, saat kita sedang dalam keadaan berlimpah materi, ada saja kebutuhan yang harus dipenuhi. Sedangkan dalam keadaan sempit, maka shadaqah pun terasa sulit. Bagaimana bersedekah, sedang kebutuhan saja kian membelit? Akibatnya, hati kian sempit, dan merajalelalah sifat pelit. Naudzubillah.

Banyak orang berkata, sedekah tidak akan menjadikan si pemberi pelit. Ungkapan itu  ada benarnya. Namun, setiap orang memiliki persepsi masing-masing tentang hakikat sedekah mengingat makna shadaqah itu sendiri luas. 

Rasulullah Saw bersabda, “Senyum kepada saudara muslim itu sedekah.” Ada pula yang memaknai sedekah bukan dari segi senyuman, namun pemberian--yakni mereka yang membiasakan dirinya untuk bersedekah dalam keadaan apapun-- baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Ada yang kalau sedang lapang saja mau memberi, namun kala sempit ia nyaris mengesampingkan sedekah. Atau ada pula yang sama sekali enggan bersedekah.

Dalam Qs Ali Imran, Allah berfirman, ''Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 133-134).

Allah telah berjanji--bagi siapapun hamba-Nya, lelaki maupun perempuan beriman, dalam keadaan lapang maupun sempit, tulus ikhlas, tidak ada unsur pamer dalam memberi, Allah akan melipatgandakannya sesuai dengan kehendak Allah, Sang Maha Meluaskan dan Menyempitkan Rezeki.

''Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan (Al-Baqarah: 245)

Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah Saw, “ Sedekah yang bagaimana yang paling besar pahalanya ? ” Nabi Saw menjawab, “ Saat kamu bersedekahhendaklah kamu sehat dan dalam kondisi kekurangan. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari)

Rasulullah menganjurkan kita untuk senantiasa membudidayakan sedekah dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi dalam keadaan kaya, ada amanat yang harus ditunaikan. Jika dalam keadaan kaya, itu adalah ujian dari Allah sebab Allah ingin melihat apakah hamba-Nya mampu mengolah apa yang Allah titipkan melalui sedekah. Sedangkan orang dalam keadaan sempit, itu pun cobaan dari Allah--sebab Allah ingin melihat apakah ia tetap berbagi meski dalam keadaan sulit materi.

Ada kisah mengenai tiga orang Bani Israil yang ketiga-tiganya diuji Allah Swt. semoga kita dapat memetik hikmah dari kisah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim ini.

Dari Abi Hurairah r.a, beliau mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Ada tiga orang Bani Israil (seorangnya) ditimpa penyakit kusta, seorangnya ditimpa penyakit rontok rambutnya dan seorang lagi buta. Maka Allah telah menguji ketiga-tiganya dengan mengutus kepada mereka seorang malaikat. 

Malaikat tersebut telah mendatangi orang yang berpenyakit kusta dan bertanya kepadanya, “Apakah yang paling engkau sukai?”

Jawab sang penyandang kusta, “Warna yang bagus serta kulit yang baik dan sembuh dari kotoran yang menyebabkan manusia memandang jelek kepadaku.''

Maka malaikat itu menyapunya dan lalu hilanglah penyakit itu dan diberi warna serta kulit yang baik. Malaikat bertanya lagi, “Harta apakah yang paling engkau sukai?”

Ia menjawab, “Unta atau sapi.'' Maka malaikat memberikan unta yang sedang mengandung sepuluh bulan dan mendoakan orang yang berpenyakit kusta tersebut.

Kemudian malaikat mendatangi orang yang berpenyakit rambut rontok lalu bertanya, “Apakah yang paling engkau sukai?”. 

Lelaki kedua menjawab, “Rambut yang bagus dan sembuh dari penyakit yang menyebabkan manusia memandang jelek  padaku.” Maka malaikat membersihkannya lalu hilanglah penyakit itu serta diberikan rambut yang baik.

Malaikat bertanya lagi, “Harta apakah yang paling Engkau sukai?” Ia menjawab, “Sapi,''. Maka ia diberikan sapi yang sedang bunting serta mendoakannya pula.

Kemudian malaikat datang ke orang buta, “Apakah yang paling engkau sukai?”

Ia menjawab, “Aku ingin Allah mengembalikan penglihatanku semoga aku dapat melihat manusia. Malaikat meyapu matanya dan Allah mengembalikan penglihatannya.

“Harta apakah yang paling kamu sukai?” tanya malaikat. Jawab si buta, “Kambing biri-biri,” Maka dia diberikan seekor biri-biri yang telah melahirkan anak lalu mendoakan si buta agar selalu mendapat barakah Allah Swt.

Maka, kedua lelaki (berpenyakit kusta dan rambut rontok) mengurusi kelahiran unta dan sapi begitu juga dengan lelaki buta. Setelah sekian lama, lelaki yang berpenyakit kusta telah memiliki satu lembah berisi unta, sedang lelaki berambut rontok telah memiliki lembah berisi sapi dan lelaki buta telah memiliki satu lembah berisi kambing biri-biri.

Selang beberapa waktu, malaikat kembali mendatangi lelaki yang berpenyakit kusta dengan menjelma sebagaimana keadaan lelaki sebelumnya (berpenyakit kusta). 

Ia mengadu kepada lelaki tersebut, “Aku seorang lelaki miskin yang telah kehabisan bekal sewaktu aku bermusafir. Aku tidak mempunyai tempat untuk mengadu pada hari ini selain pada Allah dan pada Engkau. Aku memohon padamu demi yang telah memberikan padamu warna serta kulit yang baik juga harta seekor unta yang dapat membantuku meneruskan perjalananku.

''Aku mempunyai banyak tanggungan,'' jawab mantan penyandang kustal.

Malaikat menjawab, ''Aku rasa aku mengenalimu. Bukankah dulu kau berpenyakit kusta dan manusia memandang jelek kepadamu? Bukankah dulu kau orang fakir lalu Allah megaruniakan harta kepadamu ?''

''Aku mewarisi harta ini dari orangtuaku,'' jawab lelaki.

Malaikat menjawab, ''Sekiranya kamu berdusta, Allah akan menjadikanmu seperti keadaanmu sebelum ini.''

Malaikat pun mendatangi si rambut rontok serta melakukan hal yang sama, menjelma menyerupai keadaan seperti sebelum si lelaki kaya raya. Jawaban si rambut rontok pun senada. Ia enggan memberikan sebagian hartanya pada malaikat yang menjelma tersebut. Malaikat pun mendoakan agar Allah mengembalikan keadaannya seperti semula.

Terakhir, malaikat mendatangi si buta. Lalu mengadu,''Aku seorang lelaki pengembara yang miskin. Aku telah kehilangan kendaraan sewaktu aku mushafir. Maka aku tidak mempunyai tempat untuk mengadu melainkan kepada Allah dan engkau. Aku memohon darimu demi Yang telah mengembalikan penglihatanmu seekor kambing biri-biri yang bisa meneruskan perjalananku.''

Lelaki tersebut menjawab, ''Aku sebelum ini adalah lelaki buta. Allah telah mengembalikan penglihatanku. Oleh karena itu, ambilah apa yang engkau mau dan tinggalkan apa yang tidak engkau mau. Demi Allah, aku tidak akan mencegah dan mengungkit kembali pemberianku padamu untuk kau ambil karena Allah. 

''Jagalah hartamu. Seseungguhnya kamu telah diuji oleh Allah. Allah telah meridhaimu dan membenci dua orang sahabatmu,'' jawab malaikat. Wallahu a'lam bishawwab.


Minggu, 11 Desember 2011

KUE SATU KHAS BETAWI

 
·         
Bismillah..


Pernah denger nama "Kue Satu" ?? Kue tradisional betawi dengan nama yang unik. Banyak yang bertanya kenapa namanya harus kue satu?? kenapa ngga kue dua, kue tiga, dan seterusnya?? hehe.. sebenarnya "satu" pada nama kue ini bukan mengidentifikasikan pada bilangan, bukan juga karna kue ini dibuat cuma satu, tapi karna kue ini harus dicetak satu per satu alias harus telaten, begitulah kata ibuku.




Yup, sebagai keluarga besar yang tulen betawi,
 murni tanpa belasteran adat mana-mana (bahkan aku dan kakak2 ku  pun jodohnya berasal dari keluarga besar betawi juga, heuheu). Keluarga ku masih terbilang sangat menghargai warisan turun temurun nenek moyang (tsah, bahasanya) khususnya ibu ku. Saat para ibu lain (meski sama-sama ras betawi) sibuk hunting kue-kue modern untuk sajian dan hantaran lebaran, ibu ku justru masih konsisten dengan kue-kue tradisional yang murni dibuat dari tangannya sendiri. Mulai dari opak, rengginang, wajik, kue bakar dan terutama kue satu. Bahkan, kue-kue itu tidak hanya dibuat saat lebaran aja, saat ada acara-acara penting pun, ibuku selalu menyempatkan untuk buat juga, seperti ketika acara pernikahanku kemarin. Ketika ku bertanya pada beliau -ibu ku- kenapa masih repot bikin kue-kue itu disaat acara sudah semakin menjelang hari H, ibu ku berkata "dari kue kita bisa memberitahukan pada orang-orang bahwa kita dari keluarga betawi yang bangga pada adatnya, meskipun tanpa harus repot menjelaskan ke orang-orang betapa bangganya kita pada betawi" aku sih cuma mangut-manggut aja..



Kembali ke kue jadul bernama kue satu. Sebelum
 aku posting tulisan ini, aku sempet googling resep dan cara pembuatan kue satu. Aku sempet nyengir ketika baca resep dan cara pembuatan kue satu dari beberapa sumber. Ada yang menyertakan bahan lain selain kacang hijau dan gula dalam ingredients nya. Bahkan ada yang harus pake oven agar kue ini siap disantap. Tentu tak salah, karna masing-masing punya caranya yang berbeda. Tapi dalam hal ini aku cuma ingin mencoba membandingkan dengan apa yang selama ini aku praktikan sendiri sesuai resep yang diajarkan ibu ku. Secara selama SMP dan SMA tiap liburan sekolah tiba menjelang libur lebaran, aku -juga kakakku- selalu bantu ibu membuat kue ini. Jadi sampai hafal bahan dan proses pembuatannya..  Cekidot yaa...




Kue satu yang sering ibuku buat ada 2 : kue satu kacang hijau dan kue satu ketan. Tetapi, yang sering diminati orang yaitu kue satu kacang hijau karna teksturnya yang lembut dan mudah dilumat, sedangkan kue satu dari bahan ketan itu keras, jadi buat para lansia yang sudah jarang giginya, dijamin ga kuat gigit. hehe


Ingredients nya :
- Kacang Hijau
- Gula
Perbandingannya 1 : 1. Kalau kacang hijau nya 1 kilogram, berarti gulanya juga harus 1 kilogram. Kalau takaran dari salah satu kedua bahan tersebut dikurangi, maka pada saat dicetak, kue tersebut tidak akan bagus hasilnya. Perbedaannya seperti nasi pulen dengan nasi pera' (semoga ngerti ya pera' itu bagaimana, hehe).


Cara Pembuatannya :
1. Kacang hijau di sangrai dan harus terus diaduk supaya ngga gosong.

2. Setelah di sangrai, kacang hijau di tumbuk menggunakan lumpang batu sampai kulit bagian hijaunya terkelupas, setelah itu di tampih menggunakan tampah untuk memisahkan kacang hijau dengan kulitnya.



3. Kacang hijau yang setelah proses ini sudah tak hijau lagi, selanjutnya dikukus. Setelah dikukus kira-kira 15menit, dihamparkan pada tampah untuk menghilangkan uapnya hingga suhu kacang menjadi agak lembab.

4. Setelah itu, kacang hijau dan gula dibawa ke pasar tradisional untuk dilakukan penggilingan menggunakan alat yang juga masih tradisional. Alatnya seperti alat pemarut kelapa di pasar-pasar gitu. Penggilingan bahan dilakukan terpisah, kacang hijau dan gula tidak digiling bersamaan.

5. Sesampainya dirumah, kacang hijau bubuk diayak menggunakan saringan santan kelapa. Untuk memastikan bahwa tidak ada gumpalan-gumpalan. Begitu pula dengan gulanya, diayak diatas adonan kacang hijau bubuk tersebut, selanjutnya diaduk menjadi satu. Aku suka sekali proses ketika mengayakan gula bubuk, karena tanpa harus merasakannya (karna lagi puasa) tapi manisnya terasa sampe ke mulut, hehe.. Ketika kedua bahan tercampur, sebenarnya sudah bisa disantap, makanya dulu ketika lagi ga puasa, aku suka siapin sendok, bentar2 nyicip adonannya, jiaaahhh.. perut kenyang, hati pun senang...
 http://images.multiply.com/common/smiles/shade.pnghttp://images.multiply.com/common/smiles/wink.png

6. Adonan dicetak menggunakan cetakan yang -lagi2- masih tradisional. Yaitu cetakan kayu berpahat. Adonan dimasukkan ke tiap lubang cetakan lalu ditekan dengan ibu jari sampai padat. Di sisir menggunakan pisau, dan untuk mengeluarkan adonan dari cetakkan, tinggal di getok menggunakan gagang pisau aja, dan taraaaaaaaaa jadilah kue berbentuk sesuai cetakan, pada umumnya bentuk bunga-bunga gitu...




7. Proses terakhir adalah, penjemuran. Yup, mungkin ini bedanya home made dengan industri pabrikan. Kue satu buatan betawi asli sebelum dilakukan packing ke toples, harus di jemur dibawah terik matahari langsung dan secara alami akan mengeras dengan sendirinya. Kalau cuaca sedang panas, kue ini cukup dijemur selama 2hari, tapi kalau cuaca sedang tidak bersahabat, bisa 3-4hari. Oiya, selama dijemur kue ini harus terus diawasi, jangan sampai kena air karna bisa meninggalkan bekas bintik-bintik pada kuenya. Itulah kenapa dulu ketika aku masih SMP jarang banget tidur siang pas ramadhan, karna ditugasin
 mandorin kue (ibu ku sibuk masak buat buka puasa), namanya anak-anak, pasti males dan ngantuk banget, tapi supaya ga BT, maka dibuatkanlah ayunan dibalkon lantai 2 rumahku kala itu, dan ku ajak aja temen2 main. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sambil ngejalanin tugas, main nya jalan terus.. hihi.. Tapi tetep aja, ujung-ujungnya ngantuk pas tarawih... Zzzz

8. Terakhir packing ke toples deh.. 1 kilogram kacang hijau, bisa jadi 5 toples kue nastar. Lumayan kaann...


Tradisi pembuatan kue ini, tetap dilakoni ibu ku hingga sekarang. Banyak juga yang pesan ke ibu ku untuk dibuatkan bahkan jauh semenjak awal ramadhan, karna memang pembuatan kue ini sangat berpengaruh pada kondisi cuaca (dan memang harus ngantri kalau mesen, hehe). Terlebih tak banyak orang -baik non maupun betawi sekalipun- yang tidak mau atau tidak bisa membuat kue ini. Padahal kebanyakan sanak saudara mulai dari anak-anak dan khususnya lansia lebih senang dikasih kue2 tradisional semacam ini dibanding kue2 modern. Masalah keawetan kue, karna dilakukan dengan murni tradisional, kue ini bisa bertahan hingga berbulan-bulan bahkan hingga 1tahun, kata ibuku.


Salah satu pengemar kue satu ini adalah seorang mba dikantorku. Beliau seneng banget pas tau kalau ibu ku bisa buat kue satu saat menghadiri pernikahanku. Karna -menurut pengakuannya- kue satu ini kue favoritnya saat kecil. Beliau seneng banget akhirnya menemukan pembuat kue satu yang asli betawi, bukan kue pabrikan yang selama ini dia beli di toko-toko, katanya rasanya beda. Itu lah kenapa minggu lalu dia pesen 2kilogram kue satu untuk oleh-oleh ke kampungnya lebaran tahun ini.. Ada yang minat mencicipi kue satu buatan ibu ku?? cuma 100ribu untuk 1kilogram dengan hasil 5 toples kue nastar.. lho, koq jadi promosi? hehe, maksud ku, kalau kamu penasaran, silahkan bersilaturahim ke kediaman mini ku.. ada beberapa kue home mode asli buatan keluarga betawi ^_^




Cara Memperlakukan Istri

Oleh: Mochamad Bugi
“Hai orang-orang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi wanita dengan cara paksa, dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan perbuatan kejiyang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allahmenjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa: 19)
Menikah adalah fitrah manusia. Rasulullah saw. menyebut menikah sebagai sunahnya. Bahkan, Nabi berkata, siapa yang membenci sunahnya, tidak termasuk dalam golongannya.
Setiap kita, pasangan muslim dan muslimah yang melakukan pernikahan, paham betul bahwa tujuan menikah yang utama adalah untuk mendapatkan ridha Allah. Setelah itu untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawahdah wa rahmah dan meneruskan keturunan dengan memperoleh anak-anak yang saleh dan salehah. Kita juga menyadari bahwa lembaga keluarga yang kita bentuk adalah wadah untukmelaku proses perubahan, baik untuk diri kita sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Sepasang suami-istri yang dipersatukan oleh ikatan pernikahan juga sadar bahwa keluarga adalah organisasi kecil yang memiliki aturan dalam pengelolaannya. Karena itu, sepasang suami-istri harus bisa memahami hak dan kewajiban dirinya atas pasangannya dan anggota keluarga lainnya.
Sepasang suami-istri dalam berinteraksi di rumah tangga sepatutnya melandasi hubungan mereka dengan semangat mencari keseimbangan, menegakkan keadilan, menebar kasih sayang, dan mendahulukan menunaikan kewajiban daripada menuntut hak.
Kewajiban seorang istri terhadap suaminya adalah pertama, mentaati suami. Namun, dalam mentaati suami juga ada batasannya. Batasan itu adalah seperti yang disabdakan Rasulullah saw., “Tidak ada ketaatanterhadap makhluk untuk bermaksiat kepada Allah, Sang Pencipta.”
Kewajiban seorang istri terhadap suami yang kedua adalah menjaga kehormatan dirinya, suami, dan harta keluarga. Ketiga, mengatur rumah tangga. Keempat, mendidik anak-anak. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,Rasulullah saw. bersabda, “Wanita adalah pengasuh dan pendidik di rumah suami, dan bertanggung jawabatas asuhannya.” Keluarga adalah prioritas seorang istri, meski tidak adalarangan baginya untuk melakukan peran sosialnya di masyarakat seperti berdakwah, misalnya.
Dan kewajiban lain seorang istri kepada suaminya adalah berbuat baikkepada keluarga suami.
Sedangkan kewajiban seorang suami kepada istrinya adalah pertama, membayar mahar dengan sempurna. Kedua, memberi nafkah. Rasulullah saw. bersabda, “Takutlah kepada Allah dalam memperlakukan wanita, karena kamu mengambil mereka dengan amanat Allah dan kamu halalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah; dan kewajiban kamu adalah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan baik.”
Ketiga, suami wajib memberi perlindungan kepada istrinya. Keempat, melindungi istri dari siksa api neraka. Ini perintah Allah swt., “Hai orang-orang yang beriman, selamatkan dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
Kewajiban keempat, mempergauli istri dengan baik. Allah berfirman, “Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nisa: 19)
Rasulullah saw. bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya; dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (Tirmidzi)
Muasyarah bil ma’ruf
Di ayat 19 surat An-Nisa di atas, Allah swt. menggunakan redaksi “muasyarah bil ma’ruf”. Makna kata “muasyarah” adalah bercampur dan bersahabat. Karena mendapat tambahan frase “bil ma’ruf”, maknanya semakin dalam.Ibnu Katsir dalam tafsirnya menulis makna “muasyarah bil ma’ruf” dengan “perbaikilah ucapan, perbuatan, penampilan sesuai dengankemampuanmu sebagaimana kamu menginginkan dari mereka (pasanganmu), maka lakukanlah untuk mereka.”
Sedangkan Imam Qurthubi dalam tafsirnya menerangkan makna “muasyarah bil ma’ruf” dengan kalimat, “Pergaulilah istri kalian sebagaimana perintah Allah dengan cara yang baik, yaitu dengan memenuhi hak-haknya berupa mahar dan nafkah, tidak bermuka masam tanpa sebab, baik dalam ucapan (tidak kasar) maupun tidak cenderungdengan istri-istri yang lain.”
Adapun Tafsir Al-Manar menerangkan makna ”muasyarah bil ma’ruf” dengan kalimat, “Wajib atas orang beriman berbuat baik terhadap istri mereka, menggauli dengan cara yang baik, memberi mahar dan tidak menyakiti baik ucapan maupun perbuatan, dan tidak bermuka masamdalam setiap perjumpaan, karena semua itu bertentangan dalam pergaulan yang baik dalam keluarga.”
Di antara bentuk perlakuan yang baik adalah melapangkan nafkah, meminta pendapat dalam urusan rumah tangga, menutup aib istri, menjaga penampilan, dan membantu tugas-tugas istri di rumah.
Salah satu hikmah Allah swt. mewajibkan seorang suami ber-muasyarah bil ma’ruf kepada istrinya adalah agar pasangan suami-istri itu mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup. Karena itu, para ulama menetapkan hukum melakukan “muasyarah bil ma’ruf” sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh para suami agar mendapatkan kebaikan dalam rumah tangga.
Karena itu, para suami yang mendambakan kebaikan dalam rumahtangganya perlu mendalami tabiat perempuan secara umum dan tabiat istrinya secara khusus. Jika menemukan ada sesuatu yang dibencidalam diri istri, demi kebaikan keluarga temukan lebih banyak kebaikan-kebaikannya. Suami juga harus tahu apa perannya dalam rumah tangga. Dan, jangan pernah mencelakan istri dengan kekerasan, baik secara fisik maupun mental. Ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw.,” Apa hak istri terhadap suaminya?” Rasulullah saw. menjawab, “Memberi makan apa yang kamu makan , memberi pakaian apa yang kamu pakai, tidak menampar mukanya, tidak membencinya serta tidak boleh memboikotnya.”
Bagaimana jika timbul perselisihan? Cekcok antara suami-istri adalah hal yang manusiawi. Jika Rasulullah saw. memberi toleransi waktu tiga hari bagi dua orang muslim saling mendiamkan satu sama lain, alangkah baiknya jika suami-istri saling mendiamkan di pagi hari, di malam harinya sudah bisa saling senyum lagi.Kenapa?
Sebab, pasangan suami-istri muslim dan muslimah paham betul bahwa perselisihan mereka adalah gangguan Iblis. Rasulullah saw. pernah menerangkan kepada para sahabat, “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian dia mengirim pasukannya, maka yang paling dekat kepadanya, dialah yang paling besar fitnahnya. Lalu datanglahsalah seorang dari mereka seraya berkata: aku telah melakukan ini dan itu, Iblis menjawab, kamu belum melakukan apa-apa. Kemudian datanglagi yang lain melapor, aku mendatangi seorang lelaki dan tidak akan membiarkan dia, hingga aku menceraikan antara dia dan istrinya, lalu Iblis mendekat seraya berkata, “Sangat bagus kerjamu” (Muslim)
Begitulah, Iblis menjadikan menceraikan pasangan suami-istri sebagai prestasi tertinggi tentaranya. Karena itu, Islam mencegah perbuatanyang bisa menyebabkan perselisihan suami-istri. Karena itu, jika cekcok dengan pasangan hidup Anda, segera selesaikan masalahnya. Upayakan selesaikan masalah rumah tangga sendiri. Jangan menghadirkan pihak ketiga. Jika belum selesai juga, hadirkan seseorang yang bisa menjadihakim yang bisa diterima kedua belah pihak.
Seiring dengan panjangnya perjalanan waktu dan lika-liku kehidupan, kadang ikatan pernikahan mengkendur. Karena itu, perkuat lagi ikatan itu dengan mengingat-ingat kembali tujuan pernikahan. Bangun komunikasi yang positif. Komunikasi adalah kunci keharmonisan. Karena itu, pahami betul cara berkomunikasi pasangan Anda. Dan, hidupkan syuro dalam keluarga. Bahkan untuk urusankecil sekalipun perlu dibicarakan bersama. Insya Allah, Allah swt. akan memberi kebaikan yang banyak dalamkeluarga Anda. Amin.
Sumber : http://www.dakwatuna.com/2009/cara-memperlakukan-istri/

Minggu, 23 Oktober 2011

Perut kosong jangan olah raga, makan dulu dong...

image Foto: healthspablog.org

KINERJA tubuh selama berolahraga ternyata tidak berhubungan dengan kondisi perut. Artinya, makan atau tidak makan sebelum olahraga, jumlah lemak yang dibakar sebenarnya sama saja.

Patut diperhatikan, berolahraga dengan perut kosong malah bisa meningkatkan risiko Anda kehilangan massa otot, jika dilakukan secara berkala. Pasalnya, ketika Anda kelaparan, tubuh akan memasuki kondisi survival atau bertahan hidup, kemudian akan mencari pasokan protein dari otot agar tubuh bisa berfungsi normal. Padahal, normalnya pasokan protein itu didapat dari ginjal atau hati.

"Nah, kalau massa otot Anda terus-menerus berkurang, proses metabolisme juga akan terganggu, sehingga niatan untuk menurunkan berat badan malah tidak kunjung tercapai," kata Brad Schoenfeld, Presiden firma konsultasi Global Fitness Services seperti dilansir workout911.com.

Butuh alasan kedua? Menurut Schoenfeld, berolahraga dengan perut kosong akan membuat Anda tidak punya energi untuk melakukan olahraga dengan porsi yang benar. "Jangan harap Anda akan bisa melakukan latihan-latihan dengan intensitas tinggi."

Jadi, lebih baik pastikan perut sudah menerima asupan makanan sebelum berolahraga. Untuk itu, Schoenfeld menyarankan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang sehat serta protein. Misalnya saja, semangkuk havermut dan sebutir telur rebus. Atau, dada ayam dengan nasi merah.

"Makanlah sekitar satu setengah jam hingga dua jam sebelum latihan, sehingga tubuh Anda punya waktu untuk mencerna makanan tersebut," kata Schoenfeld lagi yang juga profesor bidang exercise science, Lehman College, New York.

Kamis, 20 Oktober 2011

Macam² aL4y Menurut Gaya Tulisannya




Sekarang ini banyak banget alay-alay bergentayangan di dunia. Salah satu ciri dari alay tersebut adalah tulisannya yang aneh dan di luar nalar serta akal sehat. Di sini, saya akan mengklasifikasikan alay-alay ke beberapa tingkatan atau strata menurut dari tulisan mereka (di sini saya bukan mau ngebahas alay dari wajah atau penampilannya, Karena menurut saya, wajah adalah pemberian dari Tuhan yang merupakan anugerah untuk kita. Kalo tulisan kan emang biasanya dibuat oleh para alay itu sendiri).

CIKAL BAKAL ALAY
Cikal bakal alay berasal dari penulisan yang mencampur antara huruf kapital dan tidak. Contoh : "laPer.. mAo maKan tAi kaMbiNg duLu aaHh.." Pernah denger teori yang bilang kalo awal ketertarikan seseorang tehadap narkoba adalah bermula dari ketertarikan orang tersebut terhadap rokok? saya nggak setuju, Karna nggak semua perokok tertarik dan akhirnya menjadi seorang junkie atau pemakai narkoba. Dan nggak semua pemakai narkoba adalah seorang perokok. Alay pun begitu, nggak SEMUA ORANG YG MENGGABUNGKAN HURUF KAPITAL DAN TIDAK, NANTINYA AKAN MENJADI SEORANG ALAY DAN TERTARIK UNTUK MENJADI ALAY. SEKALI LAGI saya TEGESIN, nggak SEMUANYA. Tapi sayangnya, menurut riset yang dilakukan oleh badan meteorologi dan geofisika, sebagian besar para alay sendiri, sebelum menjadi alay sejati biasanya telah melewati tahapan menggunakan gabungan huruf kapital dan tidak. Walaupun lagi-lagi sekali lagi saya tegesin : nggak SEMUA YANG MEMAKAI TULISAN SEPERTI ITU NANTINYA AKAN MENJADI ALAY. Semua tergantung dari individu masing-masing. Seperti dalam buku PPKn yang saya baca (buku PPKn atau biologi saya juga lupa) : sperma itu ada berjuta-juta, dan cuma sperma yang terbaiklah yang bisa masuk ke ovum dan akhirnya berhasil melakukan pembuahan, lalu berubah menjadi embrio dan akhirnya menjadi manusia. Alay pun kayak gitu. Ada banyak orang yang menggunakan huruf campuran antara huruf kapital dan tidak, tapi nggak semuanya yang akhirnya menjadi alay. Cuma yang berjiwa alay sejati yang akhirnya berhasil melewati tahapan ini dan bisa berlanjut ke tahapan kedua.

Dalam buku JK Rowling yang terbaru, ALAY POTTER AND TULISAN DEWA YANG ANEH, alay dibagi menjadi 4 strata:

1. ALAY PEMULA (ALAY BEGINNER)
Alay tahapan pemula adalah alay-alay yang baru mencoba-coba untuk menjadi alay. Biasanya adalah para ABG-ABG labil yang masuk tahapan ini. Alay seperti ini biasanya adalah alay-alay yang sok imut atau mereka-mereka yang mulai menambahkan atau mengganti beberapa huruf yang wajar menjadi huruf yang agak ribet dan ruwet. Contoh: "seNank dech haTi sAaiia.. taDi paGi dianTeRin aMa paCaL duNd.. tapi biNund juGa, tumbEn yaCh paCaL ku saAiianK maO anTeL??" Biasanya, dalam tahapan ini seorang alay belum benar-benar menjadi alay. Mereka baru dalam tahap mencoba-coba untuk menjadi seorang alay.

2. ALAY MENENGAH (ALAY INTERMEDIATE)
Alay menengah nggak jauh beda dengan alay pemula. Bedanya, pada tahapan ini biasanya para alay mulai menggunakan tambahan huruf-huruf di suatu kata yang lebih ekstrim dan makin ribet dibaca. Dan dalam tahapan ini, biasanya para alay juga udah menetapkan dan memantapkan pilihan hidup mereka untuk menjadi seorang alay (lebay). Contoh: "hErandTh juJJa.. kOgh, cAaiiaa gUgh iCa nGwerJaiNth sOaL mTemaTikha yUaaccH..? kaTa paCaLd, aaiiOO sEmaNgadTh beLaJard.. bIaL piNteRd.."

3. ALAY TINGKAT ATAS (HIGH LEVEL OF ALAY)
Alay tingkat atas biasanya selalu menggunakan bahasa-bahasa yang saya bahas sebelumnya, dengan juga menggabungkan angka untuk mengganti beberapa huruf. Contoh: "DucH Gw4 5aiianK b6t s4ma Lo..7aNgaN tin69aLin akYu ya B3ibh". Alay seperti ini berpotensi untuk masuk tahapan keempat, tahapan yang paling diidam-idamkan oleh para alay. Dan merupakan kasta tertinggi dalam strata alay ini.

4. RAJA DARI SEGALA RAJA ALAY (KING OF ALAY)
Inilah raja dari segala raja alay. Alay yang selalu diagung-agungkan oleh para alay. Alay yang selalu menjadi panutan. Alay yang merupakan pemimpin tertinggi dari para alay. Alay tahap ini merupakan alay sejati, yang persentase ke-alay-annya udah nggak diragukan lagi. Mereka-mereka yang termasuk dalam alay tahap ini biasanya telah menemukan jati dirinya sebagai alay sejati. Setelah sekain lama mencari jati diri (jadi tukang odong-odong nggak cocok, jadi dokter nggak bisa) akhirnya mereka menemukan juga jati diri yang sebenarnya : MENJADI ALAY. Alay tahap ini dalam sehari-hari selalu meggunakan bahasa alay kebanggaannya, dan malah mulai menambahkan tanda seru untuk mengganti huruf "i". contoh: "hErandTh s4iiA m4 bH5a aLLa!! ii4nK an3H bIn nGaCo, Pi mAsEEch bNya6h aJj4 i!Ank m4k3.. p4kE iiAnK n0rMaLd Jj4 dUmMzz.. bH4sa gN!! m4h b!kiNdTh paLa pUs!inK dUaMzZ.."

So, masuk ke tipe alay manakah anda? mudah-mudahan sih enggak yah. Dan mudah-mudahan saya juga nggak termasuk ke tipe alay manapun.

http://yafi20.blogspot.com/2011/10/macam-al4y-menurut-gaya-tulisannya.html#ixzz1bKaHcjxU

Jumat, 14 Oktober 2011

Jangan Tunda BAB Karena Bisa Bikin Sembelit

img
(Foto: thinkstock)


Vera Farah Bararah
  Pada kondisi tertentu orang kadang harus menahan keinginannya untuk buang air besar (BAB). Tapi sebaiknya jangan terlalu sering dilakukan karena bisa menyebabkan sembelit. Kenapa bisa begitu?

Beberapa orang yang terlalu sibuk atau berada dalam rapat besar kadang harus mengabaikan rasa mulas yang timbul dan menahan untuk buang air besar sampai rapat selesai atau tiba di rumah. Kondisi ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman secara fisik.

Dampak lainnya adalah bisa menyebabkan sembelit. Hal ini karena mengabaikan rasa mulas yang timbul akan melemahkan sinyal-sinyal yang diberikan oleh tubuh sehingga nantinya ia tidak bisa mengenali tanda kapan harus buang air besar yang memicu terjadinya sembelit, seperti dikutip dari WebMD, Sabtu (15/10/2011).

Sembelit adalah perubahan pola buang air besar yang tidak biasa yang berbeda pada setiap orang. Sembelit bisa berarti seseorang susah untuk buang air besar atau buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Meski begitu masih ada beberapa mitos mengenai sembelit yang dipercaya oleh masyarakat seperti:

Mitos: Sembelit hanya mempengaruhi orang yang sudah tua
Fakta: Orang-orang yang tua memiliki masalah sembelit karena ada faktor seperti kondisi medis, penggunaan obat. Tapi sebenarnya orang muda juga bisa mengalaminya terutama akibat kurangnya aktifitas fisik dan gizi yang buruk

Mitos: Semua jenis serat bisa mengurangi sembelit
Fakta: Serat dalam makanan ada 2 jenis yaitu serat larut dan serat tidak larut. Serat yang bisa meringankan sembelit adalah serat larut yang bisa membantu mengeluarkan feses dari usus lebih cepat, seperti dalam roti gandum, sereal dan pasta.

Mitos: Kopi bisa membantu mengatasi sembelit
Fakta: Kafein dalam kopi memang bisa menyebabkan kontraksi otot-otot saluran pencernaan dan merangsang gerakan usus. Tapi ini tidak bisa jadi solusi untuk sembelit karena bersifat diuretik (menarik air) sehingga membuat feses lebih keras dan bisa memperburuk sembelit.

Mitos: Menelan permen karet bisa menyebabkan sembelit
Fakta: Permen karet tidak bisa menempel di saluran pencernaan seperti ia menempel di alas sepatu. Jadi tidak ada hubungannya menelan permen karet dengan menyebabkan sembelit.

Rabu, 05 Oktober 2011

Akibat Tidak Sarapan





Alasan terburu-buru dan ingin menurunkan berat badan kadang membuat orang mengabaikan saran.Mengabaikansarapan berarti Anda menanggung risikonya.

Dikutip darinutritionorang yang melewatkan sarapan akan memiliki metabolisme tubuh yang tidak baik. Jika ini terus menerus terjadi akan mengganggu hormon-hormon di dalam tubuh yang mengatur keseimbangan badan seperti hormon pertumbuhan, hormon insulin dan hormon serotonin.

"Orang-orang yang melewatkan sarapan jadi cenderung gemuk karena mereka mengganti sarapannya dengan makan-makan snack yang kadar gula dan karbohidratnya tinggi," jelas nutrition.



Jika tidak sarapan:

1. Saat perut kosong karena tak sarapan tubuh tidak akan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk efisiensi di pagi hari.Sehingga pada saat jam 10-11 siang akan timbul kelelahan dan kelaparan yang mengganggu kerja.

2. Seseorang yang melewatkan sarapan memiliki kesulitan dalam berkonsentrasi, khususnya di jam-jam sebelum makan siang.

3. Seseorang yang tidak sarapan, membuat asupan energi yang dibutuhkan oleh tubuh diambil dari glukosa darah. Ini menyebabkan kadarnya akan menjadi berkurang, yang mengakibatkan kesehatan dan keseimbangan tubuh terganggu.

4. Akibat nyata tidak sarapan badan menjadi lemas, kepala pusing, mengantuk, letih dan lesu, serta berpengaruh pada daya konsentrasi dalam berpikir dan bekerja.

Manfaat sarapan:

1. Sarapan yang sehat dapat memberikan kontribusi untuk penurunan berat badan, meningkatkan memori dan konsentrasi, serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

2. Sarapan yang bergizi dan penuh akan vitamin dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan daya kerja.

3. Sarapan meningkatkan kekuatan dan ketahanan stamina saat beraktifitas, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan konsentrasi dan kemampuan menyelesaikan masalah.

4. Sarapan membuat koordinasi yang baik antar panca indera,mengontrol berat badan, mengurangi kelelahan dan mengantuk saat beraktifitas.

Jumat, 30 September 2011

10 Mata uang tertua di Indonesia




1. Uang Syailendra (850 M)
Mata uang Indonesia dicetak pertama kali sekitar tahun 850/860 Masehi, yaitu pada masa kerajaan Mataram Syailendra yang berpusat di Jawa Tengah. Koin-koin tersebut dicetak dalam dua jenis bahan emas dan perak, mempunyai berat yang sama, dan mempunyai beberapa nominal :

* Masa (Ma), berat 2.40 gram; sama dengan 2 Atak atau 4 Kupang
* Atak, berat 1.20 gram; sama dengan ½ Masa, atau 2 Kupang
* Kupang (Ku), berat 0.60 gram; sama dengan ¼ Masa atau ½ Atak

Sebenarnya masih ada satuan yang lebih kecil lagi, yaitu ½ Kupang (0.30 gram) dan 1 Saga (0,119 gram).
Koin emas zaman Syailendra berbentuk kecil seperti kotak, dimana koin dengan satuan terbesar (Masa) berukuran 6 x 6/7 mm saja. Pada bagian depannya terdapat huruf Devanagari “Ta”. Di belakangnya terdapat incuse (lekukan ke dalam) yang dibagi dalam dua bagian, masing-masing terdapat semacam bulatan. Dalam bahasa numismatik, pola ini dinamakan “Sesame Seed”.
Sedangkan koin perak Masa mempunyai diameter antara 9-10 mm. Pada bagian muka dicetak huruf Devanagari “Ma” (singkatan dari Masa), dan di bagian belakangnya terdapat incuse dengan pola “Bunga Cendana”.

2. Uang Krishnala, Kerajaan Jenggala (1042-1130 M)
Pada zaman Daha dan Jenggala, uang-uang emas dan perak tetap dicetak dengan berat standar, walaupun mengalami proses perubahan bentuk dan desainnya. Koin emas yang semula berbentuk kotak berubah desain menjadi bundar, sedangkan koin peraknya mempunyai desain berbentuk cembung, dengan diameter antara 13-14 mm.
Pada waktu itu uang kepeng Cina datang begitu besar, sehingga saking banyaknya jumlah yang beredar, akhirnya dipakai secara “resmi” sebagai alat pembayaran, menggantikan secara total fungsi dari mata uang lokal emas dan perak.
3. Uang "Ma", (Abad ke-12)
Mata uang Jawa dari emas dan perak yang ditemukan kembali, termasuk di situs kota Majapahit, kebanyakan berupa uang “Ma”, (singkatan dari māsa) dalam huruf Nagari atau Siddham, kadang kala dalam huruf Jawa Kuno. Di samping itu beredar juga mata uang emas dan perak dengan satuan tahil, yang ditemukan kembali berupa uang emas dengan tulisan ta dalam huruf Nagari. Kedua jenis mata uang tersebut memiliki berat yang sama, yaitu antara 2,4 – 2,5 gram.
Selain itu masih ada beberapa mata uang emas dan perak berbentuk segiempat, ½ atau ¼ lingkaran, trapesium, segitiga, bahkan tak beraturan sama sekali. Uang ini terkesan dibuat apa adanya, berupa potongan-potongan logam kasar; yang dipentingkan di sini adalah sekedar cap yang menunjukkan benda itu dapat digunakan sebagai alat tukar. Tanda tera atau cap pada uang-uang tersebut berupa gambar sebuah jambangan dan tiga tangkai tumbuhan atau kuncup bunga (teratai?) dalam bidang lingkaran atau segiempat. Jika dikaitkan dengan kronik Cina dari zaman Dinasti Song (960 – 1279) yang memberitakan bahwa di Jawa orang menggunakan potongan-potongan emas dan perak sebagai mata uang, mungkin itulah yang dimaksud.


4. Uang Gobog Wayang, Kerajaan Majapahit (Abad k-13)
pada zaman Majapahit ini dikenal koin-koin yang disebut “Gobog Wayang”, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Thomas Raffles, dalam bukunya The History of Java. Bentuknya bulat dengan lubang tengah karena pengaruh dari koin cash dari Cina, ataupun koin-koin serupa yang berasal dari Cina atau Jepang. Koin gobog wayang adalah asli buatan lokal, namun tidak digunakan sebagai alat tukar. Sebenarnya koin-koin ini digunakan untuk persembahan di kuil-kuil seperti yang dilakukan di Cina ataupun di Jepang sehingga disebut sebagai koin-koin kuil. Setelah redup dan runtuhnya kerajaan Majapahit di Jawa Timur (1528), Banten di Jawa bagian barat muncul sebagai kota dagang yang semakin ramai.

5. Uang Dirham, Kerajaan Samudra Pasai (1297 M)
Mata uang emas dari Kerajaan Samudra Pasai untuk pertama kalinya dicetak oleh Sultan Muhammad yang berkuasa sekitar 1297-1326. Mata uangnya disebut Dirham atau Mas, dan mempunyai standar berat 0,60 gram (berat standar Kupang). Namun ada juga koin-koin Dirham Pasai yang sangat kecil dengan berat hanya 0,30 gram (1/2 Kupang atau 3 Saga). Uang Mas Pasai mempunyai diameter 10–11 mm, sedangkan yang setengah Mas berdiameter 6 mm. Pada hampir semua koinnya ditulis nama Sultan dengan gelar “Malik az-Zahir” atau “Malik at-Tahir”.

6. Uang Kampua, Kerajaan Buton (Abad ke-14)
Uang yang sangat unik,yang dinamakan Kampua dengan bahan kain tenun ini merupakan satu-satunya yang pernah beredar di Indonesia. Menurut cerita rakyat Buton, Kampua pertamakali diperkenalkan oleh Bulawambona,yaitu Ratu kerajaan Buton yang kedua,yang memerintaha sekitar abad XIV. Setelah ratu meninggal,lalu diadakan suatu “pasar” sebagai tanda peringatan atas jasa-jasanya bagi kerajaan Buton. Pada pasar tersebut orang yang berjualan engambil tempat dengan mengelilingi makam Ratu Bulawambona. Setelah selesai berjualan,para pedagang memberikan suatu upetiyang ditaruh diatas makam tersebut,yang nantinya akan masuk ke kas kerajaan. Cara berjualan ini akhirnya menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Buton,bahkan sampai dengan tahun 1940.

7. Uang Kasha Banten, Kesultanan Banten (Abad ke-15)
Mata-uang dari Kesultanan banten pertama kali dibuat sekitar 1550-1596 Masehi. Bentuk koin Banten mengambil pola dari koin cash Cina yaitu dengan lubang di tengah, dengan ciri khasnya 6 segi pada lubang tengahnya (heksagonal). Inskripsi pada bagian muka pada mulanya dalam bahasa Jawa: “Pangeran Ratu”. Namun setelah mengakarnya agama Islam di Banten, inskripsi diganti dalam bahasa Arab, “Pangeran Ratu Ing Banten”. Terdapat beberapa jenis mata-uang lainnya yang dicetak oleh Sultan-sultan Banten, baik dari tembaga ataupun dari timah, seperti yang ditemukan pada akhir-akhir ini.

8. Uang Jinggara, Kerajaan Gowa (Abad ke-16)
Di daerah Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, berdiri kerajaan Gowa dan Buton. Kerajaan Gowa pernah mengedarkan mata uang dan emas yang disebut jingara, salah satunya dikeluarkan atas nama Sultan Hasanuddin, raja Gowa yang memerintah dalam tahun 1653-1669. Di samping itu beredar juga uang dan bahan campuran timah dan tembaga, disebut kupa.

9. Uang Picis, Kesultanan Cirebon (1710 M)
Sultan yang memerintah kerajaan Cirebon pernah mengedarkan mata uang yang pembuatannya dipercayakan kepada seorang Cina. Uang timah yang amat tipis dan mudah pecah ini berlubang segi empat atau bundar di tengahnya, disebut picis, dibuat sekitar abad ke-17. Sekeliling lubang ada tulisan Cina atau tulisan berhuruf Latin berbunyi CHERIBON.

10. Uang Real Batu, Kesultanan Sumenep (1730 M)
Kerajaan Sumenep di Madura mengedarkan mata uang yang berasal dari uang-uang asing yang kemudian diberi cap bertulisan Arab berbunyi ‘sumanap’ sebagai tanda pengesahan. Uang kerajaan Sumenep yang berasal dari uang Spanyol disebut juga real batu karena bentuknya yang tidak beraturan. Dulunya uang perak ini banyak beredar di Mexico yang kemudian beredar juga di Filipina (jajahan Spanyol). Di negeri asalnya uang mi bernilai 8 Reales. Selain uang real Mexico, kerajaan Sumenep juga memanfaatkan uang gulden Belanda dan uang thaler Austria.

Sumber : http://infoajae.blogspot.com/2010/09/10-mata-uang-tertua-di-indonesia.html

Senin, 26 September 2011

Awas Keseringan "Mengeretek" Leher Bisa Memicu Stroke

Awas! Keseringan 'Mengeretek' Leher Bisa Memicu Stroke
AN Uyung Pramudiarja

Menghentakkan leher hingga berbunyi 'keretek' memang ampuh mengatasi rasa kaku dan pegal-pegal, terutama saat bangun tidur atau duduk terlalu lama di depan komputer. Namun jika berlebihan, cara ini justru akan meningkatkan risiko stroke.

Bunyi 'keretek' mirip tulang patah sebenarnya terjadi akibat adanya pelepasan gas di dalam membran synovial yang menyelubungi persendian. Gas tersebut keluar dari membran akibat adanya tekanan yang kuat saat leher atau pinggang diputar dengan gerakan menghentak.

Lepasnya gas-gas tersebut tidak berbahaya, bahkan bisa membantu meredakan rasa kaku dan pegal-pegal di persendian. Rasa pegal bisa berkurang untuk sesaat, meski biasanya akan kembali lagi ketika membran synovial mulai terisi kembali oleh udara.

Karena efeknya hanya bertahan sesaat, maka sebenarnya 'mengeretek' persendian tidak pernah dianjurkan oleh para ahli. Jika tidak ingin merasakan pegal-pegal, pilihan paling tepat adalah dengan lebih sering bergerak atau melakukan aktivitas fisik.

Kalaupun terpaksa harus melakukannya karena mungkin sudah ketagihan, maka gerakan yang dilakukan tidak boleh terlalu kuat dan menghentak. Lakukan gerakan sewajarnya, jangan dipaksakan terlalu memutar atau menekuk sehingga memberi beban ekstra karena bisa memicu arthritis atau radang sendi.

Beberapa risiko yang mungkin terjadi jika sendi 'dikeretek' terlalu kuat atau terlalu sering antara lain sebagai berikut:



Tendon atau tempat melekatnya otot pada tulang jadi longgar karena terlalu sering ditarik
Sendi kehilangan elastisitas atau kelenturan gerak
Otot terasa nyeri akibat hentakan yang terlalu kuat
Saraf bisa mengalami kerusakan sehingga otot mudah kesemutan.
Selain itu, perhatian khusus juga perlu diberikan bagi yang senang 'mengeretek' persendian khususnya di leher. Pakar kebugaran dari New York, Henry S Lodge, MD mengatakan kebiasaan 'mengeretek' leher lebih berbahaya daripada bagian lain karena bisa meningkatkan risiko stroke.

"Pada beberapa perempuan, mengeretek leher dilaporkan bisa meningkatkan risiko stroke. Diduga karena hal ini memicu kerusakan arteri atau pembuluh nadi," ungkap Lodge seperti dikutip dari MSN Health , Senin (7/3/2011).

Sabtu, 24 September 2011

Siapkan Dana Pendidikan Anak Kendati Dia Masih Bayi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anak adalah investasi, sehingga segala persiapan pendidikannya juga harus diatur dengan baik sedari kelahirannya. Hal ini disampaikan Mike Rini Sutikno, konsultan perencana keuangan menyarankan kepada peserta talkhow "Healthy & Happy Family", Sabtu (24/9) di Chatter Box, Cilandak Town Square.
Agar orang tua tidak bingung dengan dana pendidikan anak, sedaribayi, orang tua harus menentukan jenjang pendidikan anak yang akan dilalui. Dengan begitu, anggaran pendidikannya sudah bisa diprediksi, untuk kemudian mulai menabung biaya pendidikan.
Salah satu caranya, dengan memilih asuransi pendidikan. Namun, ia mengingatkan soal pilihannya."Jangan asal mengambil asuransi pendidikan," katanya.
Menurutnya, biaya pendidikan dari tahun ke tahun meningkat jumlahnya. "Jangan hanya menyiapkan dana saja, antisipasi juga kenaikan biaya pendidikan di masa yang akan datang," katanya. Iamengasumsikan kenaikan biaya pendidikan sekitar 15 persen setiap tahun.
"Dengan mengasumsikan kenaikan biaya pendidikan, kita tahu jumlah uang yang harus disiapkan untuk masa depan anak," katanya.

Jumat, 16 September 2011

Lima Poin Pendidikan Anak Dalam Islam


Bunda, apakah ilmumu hari ini? Sudahkah kau siapkan dirimu untuk masa depan anak-anakmu? Bunda, apakah kau sudah menyediakan tahta untuk tempat kembali anakmu? Di negeri yang Sebenarnya. Di Negeri Abadi? Bunda, mari kita mengukir masa depan anak-anak kita. Bunda, mari persiapkan diri kita untuk itu.
Hal pertama Bunda, tahukah dikau bahwa kesuksesan adalah cita-cita yang panjang dengan titik akhir di Negeri Abadi? Belumlah sukses jika anakmu menyandang gelar atau jabatan yang tertinggi, atau mengumpulkan kekayaan terbanyak. Belum Bunda, bahkan sebenarnya itu semua tak sepenting nilai ketaqwaan. Mungkin itu semua hanyalah jalan menuju ke Kesuksesan Sejati. Atau bahkan, bisa jadi, itu semua malah menjadi penghalang Kesuksesan Sejati.
Gusti Allah Yang Maha Mencipta Berkata dalam KitabNya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS 3:185) 
Begitulah Bunda, hidup ini hanya kesenangan yang menipu, maka janganlah tertipu dengan tolok ukur yang semu. Pancangkanlah cita-cita untuk anak-anakmu di Negeri Abadi, ajarkanlah mereka tentang cita-cita ini. Bolehlah mereka memiliki beragam cita-cita dunia, namun janganlah sampai ada yang tak mau punya cita-cita Akhirat.
Kedua, setelah memancangkan cita-cita untuk anak-anakmu, maka cobalah memulai memahami anak-anakmu. Ada dua hal yang perlu kau amati:
Pertama, amati sifat-sifat khasnya masing-masing. Tidak ada dua manusia yang sama serupa seluruhnya. Tiap manusia unik. Pahami keunikan masing-masing, dan hormati keunikan pemberian Allah SWT.
Yang kedua, Bunda, fahami di tahap apa saat ini si anak berada. Allah SWT mengkodratkan segala sesuatu sesuai tahapan atau prosesnya.
Anak-anak yang merupakan amanah pada kita ini, juga dibesarkan dengan tahapan-tahapan.
Tahapan sebelum kelahirannya merupakan alam arwah. Di tahap ini kita mulai mendidiknya dengan kita sendiri menjalankan ibadah, amal ketaatan pada Allah dan juga dengan selalu menjaga hati dan badan kita secara prima. Itulah kebaikan-kebaikan dan pendidikan pertama kita pada buah hati kita.
Pendidikan anak dalam Islam, menurut Sahabat Ali bin Abitahalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia:
  1. Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir sampai kira-kira 7 tahun.
  2. Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.
  3. Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas.
Ketiga tahapan pendidikan ini mempunyai karakteristik pendekatan yang berbeda sesuai dengan perkembangan kepribadian anak yang sehat. Begitulah kita coba memperlakukan mereka sesuai dengan sifat-sifatnya dan tahapan hidupnya.
Hal ketiga adalah memilih metode pendidikan. Setidaknya, dalam buku dua orang pemikir Islam, yaitu Muhammad Quthb (Manhaj Tarbiyah Islamiyah) dan Abdullah Nasih ’Ulwan (Tarbiyatul Aulad fil Islam), ada lima Metode Pendidikan dalam Islam.
Yang pertama adalah melalui Keteladanan atau Qudwah, yang kedua adalah dengan Pembiasaan atau Aadah, yangketiga adalah melalui Pemberian Nasehat atau Mau’izhoh, yang keempat dengan melaksanakan Mekanisme Kontrolatau Mulahazhoh, sedangkan yang terakhir dan merupakan pengaman hasil pendidikan adalah Metode Pendidikan melalui Sistem sangsi atau Uqubah.
Bunda, jangan tinggalkan satu-pun dari ke lima metode tersebut, meskipun yang terpenting adalah Keteladanan(sebagai metode yang paling efektif).
Setelah bicara Metode, ke empat adalah Isi Pendidikan itu sendiri. Hal-hal apa saja yang perlu kita berikan kepada mereka, sebagai amanah dari Allah SWT.
Setidak-tidaknya ada 7 bidang. Ketujuh Bidang Tarbiyah Islamiyah tersebut adalah: (1) Pendidikan Keimanan (2) Pendidikan Akhlaq (3) Pendidikan Fikroh/ Pemikiran (4) Pendidikan Fisik (5) Pendidikan Sosial (6) PendidikanKejiwaan/ Kepribadian (7) Pendidikan Kejenisan (sexual education). Hendaknya semua kita pelajari dan ajarkan kepada mereka.
Ke lima, kira-kira gambaran pribadi seperti apakah yang kita harapkan akan muncul pada diri anak-anak kita setelah hal-hal di atas kita lakukan? Mudah-mudahan seperti yang ada dalam sepuluh poin target pendidikan Islam ini:
Selamat aqidahnya, Benar ibadahnya, Kokoh akhlaqnya, Mempunyai kemampuan untuk mempunyai penghasilan, Jernih pemahamannya, Kuat jasmaninya, Dapat melawan hawa nafsunya sendiri, Teratur urusan-urusannya, Dapat menjaga waktu, Berguna bagi orang lain.
Insya Allah, Dia Akan Mengganjar kita dengan pahala terbaik, sesuai jerih payah kita, dan Semoga kita kelak bersama dikumpulkan di Negeri Abadi. Amin. Wallahua’lam, (SAN)
Catatan: 
  • Lima Poin Pendidikan Anak: -1.Paradigma sukses-2.Mengenal Tahapan dan Sifat-3.Metode-4.Isi-5.Target.
  •  Buku Muhammad Quthb (Manhaj Tarbiyah Islamiyah) diterjemahkan dengan judul “Sistem Pendidikan Islam” terbitan Al-Ma’arif Bandung, dan buku Abdullah Nasih ’Ulwan (Tarbiyatul Aulad fil Islam) diterjemahkan dengan judul Pendidikan Anak Dalam Islam.

http://www.eramuslim.com/syariah/benteng-terakhir/lima-poin-pendidikan-anak-dalam-islam.htm
Sumber : 

SOAL PAT IPS KELAS 9

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 201 9 -20 20   Mata    Pelajaran                  : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Seme...