Sabtu, 31 Maret 2012

RA Kartini dan Islam

Oleh Teguh Setiawan/Wartawan Senior Republika
Dalam suratnya kepada Stella Zihandelaar bertanggal 6 November 1899, RA Kartini menulis;
Mengenai agamaku, Islam, aku harusmenceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?
Alquran terlalu suci; tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, agar bisa dipahami setiap Muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Di sini, orang belajar Alquran tapi tidak memahami apa yang dibaca.
Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkaumenyuruh aku menghafal Bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya.
Aku pikir, tidak jadi orang soleh pun tidak apa-apa asalkan jadi orang baik hati. Bukankah begitu Stella?
RA Kartini melanjutkan curhat-nya, tapi kali ini dalam surat bertanggal 15 Agustus 1902 yang dikirim ke Ny Abendanon.
Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlu dan manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca Alquran, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya.
Jangan-jangan, guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepada aku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa. Kita ini teralu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya.

Namun, Kartini tidak menceritakan pertemuannya dengan Kyai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang -- lebih dikenal dengan sebutan Kyai Sholeh Darat. Adalah Nyonya Fadhila Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat, yang menuliskan kisah ini.
Takdir, menurut Ny Fadihila Sholeh, mempertemukan Kartini dengan Kyai Sholel Darat. Pertemuan terjadi dalam acara pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya.
Kyai Sholeh Darat memberikan ceramah tentang tafsir Al-Fatihah. Kartini tertegun. Sepanjang pengajian, Kartini seakan tak sempat memalingkan mata dari sosok Kyai Sholeh Darat, dan telinganya menangkap kata demi kata yang disampaikan sang penceramah.
Ini bisa dipahami karena selama ini Kartini hanya tahu membaca Al Fatihah, tanpa pernah tahu makna ayat-ayat itu.
Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kyai Sholeh Darat. Sang paman tak bisa mengelak, karena Kartini merengek-rengek seperti anak kecil. Berikut dialog Kartini-Kyai Sholeh.
"Kyai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?" Kartini membuka dialog.
Kyai Sholeh tertegun, tapi tak lama."Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?" Kyai Sholeh balik bertanya.
"Kyai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat Al Fatihah, surat pertama dan induk Al Quran. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku," ujar Kartini.
Kyai Sholeh tertegun. Sang guru seolah tak punya kata untuk menyela. Kartini melanjutkan; "Bukanbuatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun, aku heran mengapa selama ini para ulama melarang keraspenerjemahan dan penafsiran Al Quran ke dalam Bahasa Jawa. Bukankah Al Quran adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?"
Dialog berhenti sampai di situ. Ny Fadhila menulis Kyai Sholeh tak bisa berkata apa-apa kecuali subhanallah.Kartini telah menggugah kesadaran Kyai Sholeh untuk melakukan pekerjaan besar; menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Jawa.
Setelah pertemuan itu, Kyai Sholeh menerjemahkan ayat demi ayat, juz demi juz. Sebanyak 13 juz terjemahan diberikan sebagai hadiahperkawinan Kartini. Kartini menyebutnya sebagai kado pernikahan yang tidak bisa dinilai manusia.
Surat yang diterjemahkan Kyai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara serius, hampirdi setiap waktu luangnya. Sayangnya, Kartini tidak pernah mendapat terjemahan ayat-ayat berikut, karena Kyai Sholeh meninggal dunia.
Kyai Sholeh membawa Kartini ke perjalanan transformasi spiritual. Pandangan Kartini tentang Barat (baca: Eropa) berubah. Perhatikan surat Kartini bertanggal 27 Oktober 1902 kepada Ny Abendanon.
Sudah lewat masanya, semula kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar yang terbaik, tiada tara. Maafkan kami. Apakah ibu menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik yang indah dalam masyarakat ibu terdapatbanyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban.
Tidak sekali-kali kami hendak menjadikan murid-murid kami sebagai orang setengah Eropa, atau orang Jawa kebarat-baratan.
Dalam suratnya kepada Ny Van Kol, tanggal 21 Juli 1902, Kartini juga menulis; Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disukai.
Lalu dalam surat ke Ny Abendanon, bertanggal 1 Agustus 1903, Kartini menulis; " Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah .

Rabu, 21 Maret 2012

KEUTAMAAN ABU BAKAR SHIDDIQ RA

Dalam Raudahatul Muhibbin menceritakan tentang Abu Bakar ra bahwa ketika shahabat Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, disebutkan setiap hari sesudah menunaikan shalat shubuhnya, dia selalu keluar. Kepergiannya ini diperhatikan oleh Umar Ibn Khattab. Ternyata Abu Bakar pergi ke sebuah kemah yang ada di salah satu pekampungan kaum muslimin, dan Umar mengikutinya. Setelah Abu Bakar keluar dari kemah itu, kemudian Umar masuk ke dalam kemah itu, tanpa sepengetahuan Abu Bakar. Ternyata di dalamnya Umar mendapatkan seorang wanita yang tua renta, dan tidak memiliki keluarga lagi.

Umar pun bertanya, "Wahai hamba perempuan Allah, siapakah engkau?". Wanita tua renta itu menjawab, "Aku seorang nenek yang tunanetra, lemah, lagi tak berdaya, serta tanpa keluarga", jawabnya. "Lalu apa keperluan orang yang selalu datang kepadamu ini?". Ia menjawab, "Aku tidak mengenalnya", ucapnya. Umar bertanya, "Mengapa dia datang kemari?". Wanita renta menjawabnya, "Dialah yang membuat makanan bagi kami, membersihkan rumah, dan memerah susu kambing buat kami", tambah wanita renta itu. Mendengaqr jawaban wanita itu, Umar menangis sejadi-jadinya, dan mengeluarkan kata-kata, "Wahai Abu Bakar, kalau demikian, engkau akan membaut mereka yang diangkat menjadi khalifah sesudahmu benar-benar kepayahan (untuk mengikuti langkahmu).

Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, pernah bertanya, "Apakah ada seseorang diantara kalian yang puasa hari ini? Abu Bakar menjawab, "Saya!". Rasul bertanya, "Adakah seseorang diantara kalian lyang mengeluarkan shadaqah pada hari ini?".Abu Bakar menjawab, "Saya!". Rasul shallahu alaihi wa sallam, bertanya, "Adakah seseorang diantara kalian yang menjenguk orang sakit?". Abu Bakar kembali menjawab,"Saya!". Maka Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, bersabda, "Tidak lah sekali-kali semua pekerti ini terhimpun dalam diri seseorang dalam hari yang sama, melainkan dia pasti masuk surga". (HR.Muslim).

Jumat, 09 Maret 2012

6 Bahasa Cinta Ayah dan Anak Perempuan

Menjadi orang tua adalah peran yang penuh kebahagiaan, tapi penuh tanggung jawab. Peran yang tidak mudah ini juga sering kali berhadapan dengan kondisi yang dilematis. Apakah kita ingin menjadi orangtua yang otoriter atau permisif? Karena sebenarnya untuk membentuk karakter anak diperlukan keseimbangan ketegasan, disiplin, rendah hati, dan berpikiran positif. Semua ini bisa diwujudkan dengan komunikasi yang terbuka antara anak dengan orang tua.

Kadang-kadang, komunikasi antara ayah dengan anak perempuan memiliki friksi tersendiri. Padahal ayah adalah karakter pria pertama yang dikenali anak perempuan. Bagaimana nantinya anak perempuan mendefinisikan pria, pembelajaran pertamanya didapat dari ayah. Pola interaksi yang terjadi antara ayah dengan anak perempuan ini akan membentuk anak perempuan kita menjadi perempuan yang percaya diri, berkarakter, dan berani membuat pilihan terutama ketika tiba waktunya memilih pasangan hidup.

Meski tak ada rumus baku untuk menciptakan hubungan ayah dengan anak perempuan yang harmonis, karena setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, simak bahasa cinta yang bisa membuat anak perempuan kita memiliki karakter yang lebih matang.

1. Perlakukan anak perempuan kita sesuai dengan usianya, karena tak selamanya dia menjadi putri kecil kesayangan. Jika kita terus menganggapnya seperti anak kecil atau putri kecil, maka dia tidak akan pernah benar-benar menjadi pribadi yang matang. Biarkan anak perempuan kita tumbuh sesuai umurnya dan menghadapi segala tanggung jawab yang memang sudah harus diterima. Dengan demikian dia akan merasa dihargai dan menghargai dirinya sendiri.

2. Berbicaralah dengan terbuka , jangan hanya mendengarkan tapi cobalah mengerti apa yang diinginkannya. Jangan bicara dengan nada memerintah, karena bukan itu satu-satunya cara membuat kita berwibawa. Lagipula gaya bicara yang keras atau dengan nada memerintah tidak akan membuat anak menyimpan pesan yang kita sampaikan dalam waktu lama, serta membuatnya tidak percaya diri. Sampaikan pendapat dengan tenang dan ajak mereka masuk dalam penjelasan rasional yang kita berikan. Sehingga mereka tidak merasa dihambat atau dilarang.

3. Biarkan anak perempuan kita menjadi pribadi yang mandiri. Pribadi yang memutuskan sesuatu berdasarkan kesadaran diri bukan karena impulsivitas semata. Ayah boleh saja memberikan opini, tapi bukan berarti memaksa anak agar mengikuti keinginannya. Karena tanpa disadari, ketika anak berani memilih maka dia akan berani bertanggung jawab atas pilihannya.

4. Ayah perlu menunjukkan bahwa ia selalu menghormati perempuan . Caranya, dengan memperlakukan isteri, ibu, atau saudara perempuannya dengan hormat. Dengan begitu anak perempuan kita akan memilih pendamping yang memang menghargai perempuan, tidak sekadar cinta buta.

5. Jangan segan untuk mengekspresikan cinta pada anak perempuan. Merasakan cinta yang tulus dari ayah, akan membuat anak perempuan merasa aman dan percaya pada kita sebagai orangtua serta teman. Ini yang kemudian secara alami membentuk interaksi yang hangat antara ayah dan anak perempuan.

6. Ajari anak perempuan kita akan prinsip diri . Kita tidak akan bisa 24 jam penuh mendampingi anak perempuan kita, maka bekali mereka dengan prinsip diri yang kuat. Dengan begitu, mereka tidak akan mudah diperdaya oleh iming-iming teman-temannya. Anak perempuan kita pun semakin menjadi perempuan yang matang dengan prinsip hidup yang kuat.

Di saat anak kita memiliki konsep dan interaksi hubungan yang baik dengan ayahnya, ini akan ditularkan pada anak-anaknya kelak. Inilah warisan yang akan selalu berharga sepanjang generasi.
(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)

Selasa, 06 Maret 2012

Cara Alami Atasi Sakit Kepala

SAKIT kepala merupakan salah satu jenis penyakit yang kerap mengganggu aktivitas. Jika Anda tidak menyukai jenis obat dokter, sakit kepala bisa dihalau dengan cara-cara alami berikut.
1. Terkadang dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala. Untuk itu segeralah duduk dan minumlah segelas air mineral secara perlahan.
2. Minyak peppermint merupakan salah satu yang dapat menenangkan saraf. Jika sakit kepala datang, berikan pijatan lembut dengan minyak peppermint pada bagian kening, kepala dan pelipis selama 15 menit.
3. Stres dan tegang terkadang juga bisa mendatangkan rasa sakit di kepala. Jika hal itu terjadi pada Anda, tarulah kantong yang berisi es di kepala, bahu, dan belakang leher selama satu menit secara bergantian.
4. Radiasi yang disebabkan oleh komputer dan jenis perangkat elektronik sejenis lainnya merupakan musuh bagi kesehatan mata. Jika sakit kepala sedang melanda, sebaiknya kurangi aktivitas di depan komputer. Karena sinar radiasi turut menyumbang jenis penyakit yang satu ini.
5. Hindari jenis makanan maupun minuman yang mengandung pemanis, pengawet, dan pewarna buatan. (*/OL-06)

sumber : Media Indonesia

Minggu, 04 Maret 2012

10 Alasan Islam Mengharamkan Daging Babi

Ajaran Islam mengharamkan umatnya mengkonsumsi daging babi dan atau memanfaatkan seluruh anggota tubuhbabi. Berikut sepuluh alasan mengapa babi diharamkan.
Pertama, babi adalah container (tempat penampung) penyakit.
Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi seperti Cacing pita (Taenia solium), Cacing spiral (Trichinella spiralis), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale), Cacing paru(Paragonimus pulmonaris), Cacing usus (Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma (japonicum), Bakteri Tuberculosis (TBC), Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis, Virus cacar (Small pox), Virus kudis (Scabies), Parasit protozoa Balantidium coli, Parasit protozoa Toxoplasma gondii
Kedua, daging babi empuk .
Meskipun empuk dan terkesan lezat, namun karena banyak mengandung lemak, daging babi sulit dicerna. Akibatnya, nutrien (zat gizi) tidak dapat dimanfaatkan tubuh.
Ketiga, menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku : Adap-tif Physiology on Mammals and Birds) menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urinebabi merembes ke dalam daging . Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.
Keempat, Lemak punggung (back fat) tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif (tengik), tidak layak dikonsumsi manusia .
Kelima, babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza) .
Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke manusia.
Keenam, menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid berbagai penyakit yang ditularkan babi seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh.
Ketujuh, Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis dari Jerman) menulis bahwa Memakan babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh.
Ditambah cacing babi Mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi.
Kedelapan, penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus danusus besar.
Kesembilan, Dr Muhammad Abdul Khair (penulis buku : Ijtihaadaat fi at Tafsir Al Qur’an al Kariim) menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan Trachenea lolipia . Cacing tersebut berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi.
Kesepuluh, DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia. Beberapa sifat buruk babi seperti, Binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya, Kemudian kerakusannya tidak tertandingi hewanlain, serta suka memakan bangkai dankotorannya sendiri dan Kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor. Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan isi perutnya, lalu dimakan kembali. Lebih lanjut Kadang ia mengencingi pakannya terlebih dahulu sebelum dimakan.
Selain kesepuluh alasan diatas ternyata ada beberapa penyakit lain yang dapat disebabkan oleh babi seperti kholera babi (penyakit menularberba-haya yang disebabkan bakteri), keguguran nanah (disebabkan bakteriprosilia babi), kulit kemerahan yang ganas (mematikan) dan menahun, Penyakit pengelupasan kulit, dan Benalu Askaris, yang berbahaya bagi manusia

Sabtu, 03 Maret 2012

Penyebab Kehancuran Tiga Imperium Islam Raksasa

Oleh Heri Ruslan
Selama tiga abad -- 1500 hingga 1800 M – peradaban Islam masih memiliki tiga kekuatan yang tersebar di Turki, Persia, dan India. Di Istanbul,Turki berdiri sebuah kerajaan besar yang juga sempat menjadi adikuasa selama lebih dari 600 tahun bernama Turki Usmani atau Ottoman.
Turki Usmani disegani dan memiliki pengaruh yang begitu hebat setelah menaklukan Bizantium pada 1453 M. Sebagai adikuasa, Kesultanan Turki Usmani mampu menguasai sebagian benua Asia, Eropa, dan Afrika. Puncakkeemasannya dicapai pada era kepemimpinan Sultan Sulaiman I (1520-1566M).
Di Persia, berdiri sebuah kerjaaan Islam yang besar yakni Safawi. Kerajaan ini dididirikan oleh Syah Isma’il pada 1501 M di Tabriz, Iran. Ia memproklamirkan Syiah Isna Asyariyah sebaga agama negara.
Di India, berdiri kerjaan Islam bernama Mogul yang berkuasa dari abad ke-16 hingga 19 M. Kesultanan itu didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur -- keturunan Timur Lenk, penguasa Islam asal Mongol. Pada era keemasannya, Kerajaan Mogul berperan besar dalam mengembangkan agama Islam,ilmu pengetahuan, sastra, hingga arsitektur.
Jatuhnya tiga raksasa
• Kerajaan Safawi
Kerajaan Safawi mulai mengalami kemuduran sejak Abas I turun tahta. Enam raja penggantinya tak mampu mendongkrak kemajuan, malah menunjukkan pelemahan dan kemunduran. Pada era kekuasaan Safi Mirza, Kerajaan safawi mulai menukik. Safi Mirza yang juga cucu Abbas I, dikenal sangat kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan. Berbagai kota dan wilayah yang dikuasai Safawi mulai terlepas.
Setelah itu, Safawi dipimpin Sulaiman seorang raja pemabuk. Ia bertindak kejam terhadap para pembesar kerajaan. ‘’Akibatnya, rakyat masa bodoh terhadap pemerintahan,’’ papar Prof Badri Yatim. Selain itu, Safawi pun harus berhadapan dengan pemberontakan yang dilakukan bangsa Afghan.
Terlebih lagi, Kerjaan Safawi kerap berkonfrontasi dengan Kerajaan Turki Usmani. ‘’Dekadensi moral yang melanda sebaian pemimpin Safawi turut mempercepat kehancuran kerajaan,’’ ungkap Prof Badri Yatim. Sultan Sulaeman adalah seorang pecandu berat narkotika dan senang kehidupan malam.
• Kerajaan Mugal
Setelah satu setengah abad mencapai masa keemasan, Kerajaan Mugal di India akhirnya meredup danhingga akhirnya hancur. Kerjaaan itu hancur pada 1858 M. Faktornya penyebabnya, menurut Prof Badri yatim, antara lain:
1. Stagnasi pembinaan kekuatan militer. Akibatnya operasi militer Inggris tak terpantau. Kekuatan militer di laut dan darat Kerajaan Mugal menurun.
2. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik dan menyebabkan pemborosan keuangan negara.
3. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau ‘’kasar’’ dalam melaksanakan ide-ide puritan, sehingga konflik agama sangat sukardiatasi.
4. pewaris tahta kerajaan pada paruh akhir adalah figur-figur yang lemah dalam bidang kepemimpinan.
• Kerajaan Usmani
Menurut Prof Badri Yatim, adikuasa dunia, Kerajaan Turki Usmani juga mengalami kehancuran karena berbagai faktor:
1. Wilayah kekuasaan yang sangat luas. Sehingga administrasi pemerintahan menjadi rumit dan tak beres. Di sisi lain, para penguasanya memiliki ambisi yang besar untuk memperluas wilayah kekuasaan.
2. Heterogenitas penduduk. Akibat menguasai wilayah yang luas, Turki Usmani mengendalikan berbagai etnis pendduk. Heteroginitas itu memicu banyaknya pemberontakan.
3. Kelemahan para penguasa. Sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni, Turki Usmani dipimpin sultan-sultan yang lemah, baik keperibadian, maupun kepemimpinan. Akibatnya pemerintahan menjadi kacau.
4. Budaya pungli. Perbuatan pungli melemahkan kekuatan kerajaan. Setiap orang yang menginginkan jabatan harus menyuap atau membayar uang pelicin.
5. Merosotnya ekonomi. Peperangan yang terus dilakukan membuat perekonomian merosot. Pendapatan berkurang, sementara belanja untung perang terus menguras anggaran negara.
6. Stagnasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang telah dicapai dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tak dikembangkan para penguasa terakhir. Akibatnya, Turki Usmani kalah canggih dari segi persenjataan dibandingkan negara-negara Barat

SOAL PAT IPS KELAS 9

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 201 9 -20 20   Mata    Pelajaran                  : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Seme...