Kamis, 14 Maret 2013
Kamis, 07 Maret 2013
Shalawat Nariyah, syirikkah?
Shalawat kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam merupakan perkara yang disyari’atkan, ini berdasarkan firman
Allah ta’ala
(إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab:56)
Hal ini juga didasarkan kepada sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
حَيْثُمَا كُنْتُمْ فَصَلُّوا عَلَيَّ ؛ فَإِنَّ صَلاتَكُمْ تَبْلُغُنِي
Artinya: “Bershalawatlah kalian kepadaku, di manapun
kalian berada, karena sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku”. (HR.
Al-Mu’jam Al-Kabir: bab: 1, juz: 3, hal: 140 )
Berikut nash shalawat Nariyah :
Allahumma sholli sholaatan kaamilatan Wa sallim salaaman taaman ‘ala sayyidinaa Muhammadin Alladzi tanhallu bihil ‘uqadu, wa tanfariju bihil kurabu, wa tuqdhaa bihil hawaa’iju Wa tunaalu bihir raghaa’ibu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bi wajhihil kariimi, wa ‘alaa aalihi, wa shahbihi ‘adada kulli ma’luumin laka
“Ya Allah, berikanlah shalawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada Baginda kami Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan. Dan dengannya pula ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, dan memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, dan kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang engkau miliki.”
Ada perbedaan pendapat dalam menyikapi membaca shalawat ini :
(إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab:56)
Hal ini juga didasarkan kepada sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
حَيْثُمَا كُنْتُمْ فَصَلُّوا عَلَيَّ ؛ فَإِنَّ صَلاتَكُمْ تَبْلُغُنِي
Berikut nash shalawat Nariyah :
Allahumma sholli sholaatan kaamilatan Wa sallim salaaman taaman ‘ala sayyidinaa Muhammadin Alladzi tanhallu bihil ‘uqadu, wa tanfariju bihil kurabu, wa tuqdhaa bihil hawaa’iju Wa tunaalu bihir raghaa’ibu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bi wajhihil kariimi, wa ‘alaa aalihi, wa shahbihi ‘adada kulli ma’luumin laka
“Ya Allah, berikanlah shalawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada Baginda kami Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan. Dan dengannya pula ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, dan memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, dan kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang engkau miliki.”
Ada perbedaan pendapat dalam menyikapi membaca shalawat ini :
1. Bagi kaum salafi, membaca shalawat
ini merupakan Bid’ah, makanya tertolak amalan nya.
2. Bagi kaum salafi, shalawat Nariyyah
ini mengandung syirik, karena meminta kepada Nabi Muhammad SAW untuk
meringankan beban.
3. Menurut sebagian besar Ummat Islam, shalawat ini tidak lah syirik, karena kata “bihi” pada
shelawat itu bukan berarti “dengan Nabi Muhammad” tetapi berkat membaca shalawat ini maka akan enteng penderitaan seseorang
Langganan:
Postingan (Atom)
SOAL PAT IPS KELAS 9
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN 201 9 -20 20 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Seme...
-
M A K A L A H SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU (Jepang, Inggris dan Amerika Serikat) A. Pendahuluan Secara psikologis, bahwa dorongan...
-
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; NEGARA FINLANDIA Pendahuluan JIka kita lihat diberita,banyak yang memberi...
-
BAB I PEMBELAAN TERHADAP NEGARA A. HAKIKAT NEGARA Menurut Max Weber, Negara adalah Suatu masyarakat yang mempunyai monop...