Qur'an and Answer
Alif Magz Jakarta - Tanya:Assalamualaikum Pak Ustadz. Saya pernah membaca Alkitab (Injil) dan di dalam kitab tersebut dianjurkan hal-hal yang baik dan memang isinya menurut saya aneh karena kalimat-kalimatnya tidak begitu baik dan Al Quran yang baik tatanan kalimatnya. Dari kebanyakan Agama bahwa suatu Agama tidaklah menyesatkan pengikutnya. Apakah ini mengartikan bahwa semua Agama itu sama yaitu bertujuan baik dan mencari selamat? Apakah Agama-agama seperti Buddha, Hindu, Kristen, Islam itu hanya perbedaaan waktu dan tempat?
(ardi)
Jawab:
Agama itu terbagi dua, agama samawi dan agama ardhi. Agama samawi adalah yang berasal dari Allah, berdasarkan wahyu yang diturunkan kepada Rasul, karena itu agama samawi memiliki kitab suci dan diajarkan oleh seorang Rasulullah. Seluruh Agama samawi yang dibawa oleh Rasulullah memiliki tiga komponen pokok. Pertama, keyakinan yang dinamkan 'aqidah. Keyakinan dasar agama samawi adalah prinsip monotheisme, keyakinan satu Tuhan (tauhid), yakni tidak ada tuhan selain Allah. Kedua, prinsip tidak ada ibadah kecuali kepada Allah. Prinsip ini melahirkan tata cara ibadah dan mu'amalat yang diatur di dalam syari'ah (hukum Allah). Ketiga, prinsip akhlak al-karimah, akhlak yang mulia. Prinsip akhlak ini melahirkan nilai keilahian dan nilai kemanusiaan (humanitas) yang seimbang.
Yahudi dan Nasrani termasuk agama samawi. Yahudi adalah agama yang dibawa oleh Nabi Musa AS berdasarkan Kitab Taurat yang diperuntukan secara khusus bagi kaum Bani Israil. Di antara kaum Yahudi (Bani Israil), yakni keturunan Nabi Ya'cub bin Ishak bin Ibrahim, ada yang beriman kepada Nabi Musa ada juga menolak (kufur). Setelah Nabi Musa wafat, mereka menerima Yahudi sebagai agama mereka, tetapi dengan menyelewengkan ajaran asli agama Yahudi yang dibawa Nabi Musa. Penyelewengan agama Yahudi terutama pada bidang syari'ah dan akhlak. Mereka pun tidak beriman kepada Nabi Muhammad SAW, karena mereka berharap nabi akhir zaman itu muncul dari kalangan mereka.
Nasrani adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa berdasarkan wahyu Allah dalam Kitab Injil. Nabi Isa AS. seperti Nabi Musa AS diutus khusus kepada Bani Israil. Di antara Bani Israil ada yang beriman kepada Nabi Isa AS yang di dalam Al Qur'an dinamakan al-hawariyyun, tetapi ada juga yang menolak. Setelah Nabi Isa wafat, kelompok yang menolak itu mengaku menjadi pengikut Nabi Isa dan membelokkan ajaran Nabi Isa, terutama dalam bidang akidah sehinga konsep tauhid yang diajarkan Nabi Isa menjadi trinitas, Tuhan Bapak, Tuhan Yesus (Nabi Isa) dan Tuhan Bunda Maria (Siti Maryam). Al Qur'an menyatakan: " Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” (Q.S. Al-Ma`idah/5: 72). Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan, bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih. (Q.S. Al-Ma`idah/5: 73)
Jadi, di antara Yahudi, Nasrani dan Islam ada titik temu, yaitu bahwa tiga agama ini merupakan agama samawi, berasal dari Allah, memiliki Kitab Suci yang merupakan wahyu Allah disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada para Rasul Allah. Essensi ajarannya tertelak pada prinsip tawhid, ibadah dan mu'amalah, serta akhlaq al-karimah; namun sejak mereka menolak beriman kepada Nabi Muhammad SAW dan menolak kebenaran Al Qur'an, maka kedua agama samawi itu, Yahudi dan Nasrani menjadi menyimpang karena menyalahi ajaran yang dibawa para Rasul, terutama Nabi Musa dan Nabi Isa. Para pengikut agama tersebut, menurut Al Qur'an, adalah kaum kafir, orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Mereka menolak beriman kepada Nabi Muhammad SAW, dan menolak kebenaran Al Qur'an, bahkan mereka pun menuduh kaum Muslimin sebagai orang kafir, orang-orang yang tidak meyakini kebenaran konsep trinitas. Maka, sangat tidak beralasan, mardud (tertolak), batil dan sesat, segelintir orang yang menyatakan bahwa agama samawi itu, Yahudi, Nasrani dan Islam, sama saja.
Sementara itu, Hindu dan Budha adalah agama ardhi, yakni agama bumi. Maksudnya, bahwa agama ardhi itu merupakan agama budaya, hasil daya cipta dan karsa manusia yang bersifat spiritual. Ringkasnya, Yahudi dan Nasrani saja merupakan agama yang sesat. Maka bagaimana bisa menerima pandangan orang yang menyatakan bahwa semua agama itu sama? Keyakinan bahwa semua agama sama merupakan pandangan manusia yang sama sekali tidak memahami ajaran Al Qur'an dan tidak memahami Islam. Manusia serupa ini harus dibimbing untuk mendalami Al Qur'an supaya memahami Islam. Anda pun sebaiknya tidak berhenti belajar Islam dan mengakaji Al Qur'an dengan mendalam. Hari gini masa tidak tahu Islam? Wassalam
(Asep Usman Ismail)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar