Jumat, 11 Maret 2011, 09:34 WIB
SIESTA
Tidur siang meski sebentar sangat bermanfaat. Enam menit saja pun cukup membuat otak menyegarkan diri
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Siapa bilang tidur sebentar atau tidur ayam tidak bermanfaat. Sebuah studi di AS mengungkap menikmati tidur sebentar dapat membantu seseorang berumur panjang. Peneliti dalam studi mengungkap tidur selama 45 menit berkhasiat menurunkan tekanan darah, kesehatan jantung dan baik bagi individu yang biasa tidur larut.
Laporan studi ini serupa dengan kesimpulan penelitian di Yunani yang mengatakan tidur siang selama 30 menit tiga kali dalam seminggu mampu menurunkan resiko jantung 37 persen. Studi lain yang dilaporkan University of California menyimpulkan bahwa tidur siang selama 90 menit cukup ampuh menciptakan penyegaran pada otak.
Pemimpin studi, Dr Matius Walker, mengatakan tidur siang disela bekerja atas sangat membantu seseorang yang tidak bisa tidur atau tidur larut malam. Fakta ini, kata Walker, didukung dengan riset yang melibatkan para pilot. "Pilot hanya tidur 26 menit dalam penerbangan saat dia digantikan Co-pilot.
Namun mampu meningkatkan kinerja 54 persen dan kewaspadaan 34 persen," kata dia seperti dilansir dari Dailymail, Rabu (9/3). Walker pun menyarankan untuk memanfaatkan waktu sela untuk beristiraha guna membantu menyegarkan otak sehingga membantu seseorang untuk kembali beraktivitas.
Dr Narina Ramlakhan, seorang terapis tidur di London's Capio Nightingale Hospital mengatakan ada sejumlah pilihan lama waktu yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Pilihan waktu sela untuk tidur yakni 6 menit, 20 menit atau 40 menit.
Untuk pilihan enam menit, Ramlakhan mengatakan itu pun sudah memberikan kesempatan pada otak untuk menyegarkan diri. Sedang pilihan 20 menit, menurut dia cukup membuat denyut jantung menjadi lambat. Efeknya, tidur singkat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi dan mood. Terakhir, untuk pilihan 40 menit, mampu memperbaiki ruang memori sehingga membuat tubuh menjadi lebih segar.
'Bukti menunjukkan bahwa tidur siang untuk jumlah waktu yang cukup dapat menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh dan menambah tingkat energi, "kata Dr Ramlakhan.
Laporan studi ini serupa dengan kesimpulan penelitian di Yunani yang mengatakan tidur siang selama 30 menit tiga kali dalam seminggu mampu menurunkan resiko jantung 37 persen. Studi lain yang dilaporkan University of California menyimpulkan bahwa tidur siang selama 90 menit cukup ampuh menciptakan penyegaran pada otak.
Pemimpin studi, Dr Matius Walker, mengatakan tidur siang disela bekerja atas sangat membantu seseorang yang tidak bisa tidur atau tidur larut malam. Fakta ini, kata Walker, didukung dengan riset yang melibatkan para pilot. "Pilot hanya tidur 26 menit dalam penerbangan saat dia digantikan Co-pilot.
Namun mampu meningkatkan kinerja 54 persen dan kewaspadaan 34 persen," kata dia seperti dilansir dari Dailymail, Rabu (9/3). Walker pun menyarankan untuk memanfaatkan waktu sela untuk beristiraha guna membantu menyegarkan otak sehingga membantu seseorang untuk kembali beraktivitas.
Dr Narina Ramlakhan, seorang terapis tidur di London's Capio Nightingale Hospital mengatakan ada sejumlah pilihan lama waktu yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Pilihan waktu sela untuk tidur yakni 6 menit, 20 menit atau 40 menit.
Untuk pilihan enam menit, Ramlakhan mengatakan itu pun sudah memberikan kesempatan pada otak untuk menyegarkan diri. Sedang pilihan 20 menit, menurut dia cukup membuat denyut jantung menjadi lambat. Efeknya, tidur singkat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi dan mood. Terakhir, untuk pilihan 40 menit, mampu memperbaiki ruang memori sehingga membuat tubuh menjadi lebih segar.
'Bukti menunjukkan bahwa tidur siang untuk jumlah waktu yang cukup dapat menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh dan menambah tingkat energi, "kata Dr Ramlakhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar